Remaja Surabaya Meninggal Diduga Dianiaya Gangster

Remaja Surabaya Meninggal Diduga Dianiaya Gangster

Surabaya (beritajatim.com) – Seorang remaja asal Manukan, Tandes, Surabaya meninggal dunia usai menjadi korban pengeroyokan di Jalan Sukomanunggal Jaya, Sabtu (25/1/2025) dini hari. Dari informasi yang dihimpun, pelaku pengeroyokan merupakan kelompok gangster.

Korban yang meninggal itu adalah Dito Alviansyah (19). Ia dianiaya saat bersama temannya Fahmi (21) warga Manukan Wetan. Berbeda dengan Dito, Fahmi mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan di RSUD dr. Soetomo.

Paman Dito, Dwi Yanuardi (45) mengatakan, keponakannya dianiaya diduga oleh pelaku gangster usai perjalanan pulang dari takziah. Saat itu, ada teman Dito yang kehilangan orangtuanya.

“Dari cerita yang saya dapat saat itu (Dito) pamitnya Takziah. Lalu, dia pulang sama Fahmi,” kata Dwi Yanuardi, Selasa (28/01/2025).

Dito saat itu berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Beat. Ia bersama dengan 8 teman lainnya yang saling berboncengan dengan 4 sepeda motor. Saat itu, mereka menyalip 2 motor masing-masing berboncengan 3 yang diduga sebagai gangster.

“Sampai di perempatan Sukomanunggal, pelaku mengurangi kecepatan kendaraan. Tiba-tiba mereka memotong jalur sepeda motor Dito,” tutur Dwi.

Kelompok diduga gangster langsung mengeluarkan senjata ruyung. Karena takut, kelompok korban yang secara jumlah lebih banyak memilih untuk kabur. Sementara, Dito dan Fahmi gagal melarikan diri. Mereka pun menjadi sasaran pengeroyokan tepat di Jalan Raya Sukomanunggal.

“Kebetulan terakhir jadi korban ponakan saya (Dito). Satu masih kritis (Fahmi). Untuk terjadi penganiayaan sampai meninggal dunia almarhum gak ada saksi. Kebetulan pas kejadian anak-anak kabur,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kanitreskrim Polsek Sukomanunggal, Ipda Eko Yudha mengatakan pihaknya tengah melakukan pendalaman penyelidikan atas peristiwa tersebut.

“Masih didalami mas. Sudah cek CCTV dan minta keterangan dari saksi-saksi,” jelasnya.

Berdasar pengecekan CCTV di Pos Polisi Jalan Pattimura, terlihat memang ada rombongan. Rombongan tersebut disalip korban dan temannya, lalu ada motor PCX menghadang korban dan temannya.

Rombongan korban lalu semburat menyelamatkan diri ke berbagai arah. Ada yang kabur ke arah Kejari Surabaya dan ada yang balik ke Jalan Kupang Jaya.

“Total ada 10 saksi yang dimintai keterangan. Intinya masih didalami, nanti perkembangan akan disampaikan lebih lanjut,” pungkasnya. [ang/beq]