Rekor Lesu Pasar Ponsel 2022, Oppo Punya Harapan di 2 Hal

8 February 2023, 14:50

Jakarta, CNN Indonesia — Public Relations Manager Oppo Indonesia Aryo Meidianto mengaku menaruh asa pada daya beli dan penjualan Oppo Reno8 T.
Hal itu dikatakannya saat merespons angka pengiriman ponsel global yang menurun YoY (Year on Year) 18 persen ke level terendah sejak 2013.
Aryo mengatakan pihaknya tak ambil pusing dengan penurunan pasar ponsel di kuartal lalu. Ia mengakui memang ada penurunan belanja ponsel sekitar US$100-200 atau setara Rp1,5 sampai Rp3 jutaan.

“Belanja konsumen menurun di ultra low model US$100-200,” ujar dia kepada wartawan di sela peluncuran Oppo Reno8 T, Selasa(7/2) di Jakarta.
Kendati demikian ia memprediksi pasar penjualan ponsel akan tumbuh pada segmen menengah hingga tinggi, di kisaran harga Rp4,5 hingga 7,5 jutaan di tahun ini.
Ia kemudian berkaca pada penjualan ponsel di level midrange pada Oppo Reno, yang terjadi peningkatan penjualan lantaran banyak pengguna yang shifting alias beralih dari awalnya biasa membeli ponsel kelas bawah alias entry level menjadi midrange.
Di samping itu Aryo tak khawatir dengan pengaruh resesi yang diprediksi akan terjadi pada 2023. Menurutnya, hingga saat ini Oppo tak merasakan dampak dari lesunya daya beli ponsel.

“Kita sampai saat ini belum ada efek daya beli yang lesu. Nanti sebenernya kita bisa lihat dari angka pre-order dari Reno8 T ini sendiri sebenernya kalau lesu-lesu banget,” tutur dia.
Diketahui, Oppo merilis seri Reno8 T, Selasa (7/2), dengan dua varian warna yang sama-sama dibanderol Rp4.899.000.
Aryo juga menilai ada harapan pada daya beli warga RI yang bisa jadi ‘obat’ penangkal resesi.
“Buying power konsumen di indonesia itu tinggi. Kalau dibilang resesi mungkin kita tidak merasa seperti itu, tapi mungkin ada berbagai kalangan merasa resesi. Tapi kita yang ada di kota besar bersyukurlah masih diberikan kenikmatan,” urai dia.

Sebelumnya firma riset pasar Counterpoint merilis angka pengiriman ponsel di kuartal empat pada 2022. Terjadi penurunan pengiriman yang belum pernah ada sejak 2013.
Senior Analyst Counterpoint Harmeet Singh Walia mencatat mencatat berbagai faktor seperti perang di Ukraina, inflasi, ketidakpastian ekonomi, dan tantangan ekonomi makro melemahkan sentimen konsumen.
Ini berdampak penurunan frekuensi pembelian smartphone yang menyebabkan penurunan pengiriman dua digit untuk produsen ponsel pintar teratas yang dipengaruhi oleh krisis biaya hidup, kekurangan pasar tenaga kerja hingga turunnya daya beli konsumen.

Walhasil, pendapatan smartphone dan laba operasi mengalami penurunan meski tidak separah penurunan pengiriman.
Pengiriman Oppo pun minus 13 persen menjadi 29,6 juta unit dari sebelumnya meraih penjualan 33,9 juta pada kuartal empat di tahun sebelumnya. Apple menyusul dengan penurunan 14 persen dari 81,5 juta unit pada tahun lalu menjadi 70 juta YoY.
(can/arh)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi