Rekayasa Cuaca untuk Penanganan Banjir Demak, BNPB: 18 Ton Garam Disebar Selama Enam Hari

22 February 2024, 9:47

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letnan Jenderal Suharyanto, mengatakan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) selama enam hari, sejak 15 Februari lalu, bisa mengalihkan hujan dari kawasan banjir di Demak, Jawa Tengah, untuk sementara. Skema rekayasa itu diperlukan untuk mendukung penutupan tanggul yang bocor.“Sudah ada 18 sorti atau 18 ton garam yang disebar,” kata Suharyanto setelah meninjau pesawat yang digunakan untuk TMC pada Rabu, 21 Februari 2024.Peningkatan curah hujan sempat membuat membuat sungai di Kabupaten Demak dan sekitarnya meluap. Tingginya genangan air membuat 18.739 warga setempat berpindah dari pemukiman ke ratusan titik pengungsian.Proses TMC didukung pesawat Cessna 208 Caravan bernomor PK-SNM milik PT Smart Cakrawala Aviation atau Smart Aviation. Armada carter itu terbang di ketinggian 9-10 ribu kaki kemudian menyemai Natrium Clorida (NaCl) ke titik-titik awan hujan yang sudah dipantau melalui radar. Dengan memangkas intensitas hujan di hulu sungai dan area banjir, pergerakan tim gabungan menjadi lebih lancar.Menurut Suharyanto, tanggul Sungai Wulan jebol hingga 30 meter. Penanganan awalnya dianggap kurang signifikan, karena arus air sangat besar dari sungai dan hujan masih tetap turun. “Jika itu tidak diatasi sumbernya, maka tidak selesai. Kita kerja sama dengan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” kata dia. “PUPR fokus pada penutupan tanggul, kami BNPB mengurangi sumber air dari hujan.”Saat banjir mulai timbul sekitar dua pekan lalu, kata Surharyanto, BNPB menyiapkan 50 titik pengungsian untuk 22 ribu warga yang terdampak. Pengungsian darurat itu tersebar di berbagai fasilitas, mulai dari gedung pertemuan, sekolah, serta tenda komunal dan perorangan.Bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PUPR, BNPB juga mengerahkan pompa untuk menyurutkan debit air yang merendam rumah warga dan jalan umum. Jalan Pantau Utara atau Pantura Demak sempat terendam air hingga satu meter.  Genangan air yang ada di perkotaan bahkan sempat setinggi rumah yang jika ditunggu surut secara alami akan memakan waktu dua bulan.Iklan

“Dalam satu detik (pompa) dapat mengalirkan 250 liter per alat. Kalau (dilakukan) masif mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama bisa surut,” kata dia.  Suharyanto pun memastikan bantuan perbaikan rumah bagi korban banjir sesuai tingkat kerusakan yang dialami. “Nanti ada spesifikasi rusak berat 60 juta, rusak sedang 30 juta dan rusak ringan 15 juta. Nanti itu tahap berikutnya setelah tanggap darurat memasuki rehabilitasi dan rekonstruksi,” kaya dia.Setelah mengunjungi lokasi pengungsian pada Rabu lalu, Suharyanto menggelar rapat koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Demak mengenai kemajuan penanganan darurat banjir.Di sela rapat, BNBP menyerahkan tambahan bantuan logistik peralatan kepada Pemerintah Kabupaten Demak. Di antaranya ada 100 buah paket sembako, 7.500 selimut, 7.500 matras, serta 1.000 kasur lipat. Ada juga 10 buah pompa alkon dan 1 unit pompa mobil. Kemudian ada penyaluran bantuan melalui Komando Resor Militer 073/Makutarama senilai Rp 250 juta dan melalui Komando Daerah Militer IV/Diponegoro senilai Rp 500 juta.Pilihan Editor: Amuk Angin Mirip Tornado di Rancaekek dan Video Mencekam dari Balik Kaca Jendela

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi