Ramah Lingkungan, Kiehl’s Targetkan Pengumpulan 60 Ribu Botol Bekas

22 February 2024, 23:14

Brand General Manager Kiehl’s Venny Septianita (kiri) dan Communication & Sustainability Lead L’Oreal Mohamad Fikri Alhabsie (kanan)(MI / Andrei Wilmar)

BRAND kecantikan Kiehl’s menggelar acara Kiehl’s Subway: Trash to Art pada Kamis (22/2. Melalui acara ini, Kiehl’s berupaya untuk mempromosikan gaya hidup berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

General Manager Kiehl’s Venny Septianita mengatakan acara ini digelar sebagai komitmen Kiehl’s untuk terus berkontribusi pada kelanjutan lingkungan hidup. 

“Yang very important hari ini adalah highlight kami, our on-going effort on sustainability,” kata Venny di Mall Senayan City, Jakarta Pusat. 
Baca juga : Tren Sustainable Beauty untuk Perlambat Kerusakan Lingkungan

Communications & Sustainability Lead L’Oréal Mohamad Fikri Alhabsie mengatakan dari semua brand L’Oreal, Kiehl’s merupakan yang paling terdepan untuk mengupayakan gaya hidup berkelanjutan. 

Terdapat tiga strategi Kiehl’s berkontribusi terhadap lingkungan melalui produk kecantikan, yakni menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan sebagai formula, memikirkan aspek sustainability dalam mendesain produk, dan memberikan awareness dan edukasi kepada khalayak. 

Fikri menyatakan Kiehl’s hanya menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan untuk memformulasi produk kecantikannya. Menggunakan bahan dari tumbuhan misalnya, terang Fikri, dapat mengurangi emisi dalam proses produksi.  Baca juga : Aksi Kecil untuk Dampak Besar dari 30 Tahun The Body Shop Indonesia

Di acara Kiehl’s Subway: Trash to Art, pengunjung dapat melihat beberapa booth yang memberi penjelasan setiap produk Kiehl’s yang diformulasi dengan tanaman. Seperti Calendula Toner for Normal to Sensitive Skin yang terbuat dari kelopak bunga Calendula; Ultra Facial Cream dari Squalane atau lemak yang berasal dari tumbuhan; serta Clearly Corrective Dark Spot Solution yang diformulasi dari turunan Vitamin C ekstrak White Birch dan bunga Peony. 

“Salah satu contohnya adalah Clearly Corrective Dark Spot Solution kita, yang bahannya kita pilih plant-based, dan ketika plant-based secara otomatis ketika proses produksi jauh lebih menekan emisi,” terang Fikri. 

Pun demikian, Fikri juga menyatakan bahwa Kiehl’s tidak mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan hanya untuk acara ini, melainkan sudah sejak 2019.  Baca juga : Rayakan 90 Tahun, Nissan hadirkan Kendaraan Full Electric Ariya dan Sakura Tegaskan Visi ‘Nissan Ambition 2030’

Dia memperkuat klaimnya dengan menunjukkan fakta bahwa di setiap toko Kiehl’s, konsumen dapat menukarkan 10 botol kosong dengan hadiah. Untuk para konsumen yang tidak tahu cara memulai daur ulang, Fikri mengatakan, Kiehl’s sebagai brand memberikan akses. Hingga tahun 2023 kemarin, Kiehl’s berhasil mengumpulkan 25.000 botol bekas.

“Tahun ini kita mau menjadi lebih ambisius, we aim to collect 60.000 bottles,” pungkas Fikri menjelaskan targetnya. 

Selain booth edukasi brand, dalam acara ini Kiehl’s akan memanjakan pengunjung dengan booth Recycle & be Rewarded. Jika di toko Kiehl’s pengunjung harus membawa 10 botol, pada acara Kiehl’s Subway: Trash to Art, 5 botol sudah cukup untuk mendapatkan kumpulan produk skin care Kiehl’s dalam Travel Sizes. 

Fikri dan Venny pun mengharapkan dengan diadakannya Kiehl’s Subway: Trash to Art, brand kecantikan ini dapat mengedukasi masyarakat tentang saling terkaitnya produk kecantikan dengan keberlangsungan lingkungan. (Z-8)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi