Ia juga berharap, dampak lanjutan dari kebijakan ini berupa penciptaan lapangan kerja, peningkatan konsumsi, dan perbaikan daya beli masyarakat. Namun, penguatan likuiditas perbankan saja tidak cukup.
Menurutnya, kebijakan ini juga perlu didukung oleh belanja pemerintah yang memiliki nilai pengganda tinggi (high multipler effect), seperti belanja program padat karya, peningkatan kualitas SDM khususnya pendidikan dan kesehatan, dan infrastruktur.
Dengan begitu, stimulus fiskal dapat memberikan dorongan langsung ke permintaan domestik, yang kemudian memperbesar kebutuhan pembiayaan dari perbankan
“Mesin pertumbuhan ekonomi akan berjalan lebih optimal jika sektor negara (melalui belanja pemerintah) dan sektor swasta (melalui penyaluran kredit investasi dan konsumsi) bergerak beriringan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan untuk mendorong pertumbuhan yang cepat, inklusif, dan berkualitas.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5196555/original/022471000_1745413931-20250423-Perkotaan-ANG_2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)