Puisi-puisi Sita Aulliya

1 March 2024, 3:00

(Anastasia Asparagus)

Keramat Sebuah Sumpah
Barangkali saat bocah-bocah ingusan baku hantam 
mereka tidak tahu atau sedang lupa
tentang tonggak lahirnya sumpah sejarah bangsa
di atas tanah pengukir jiwa raga
jangan sampai darah kembali tumpah
terkoyak tipu daya hasut dan fitnah
dari liciknya kaum yang hendak menjarah
Mungkin saja saat bocah-bocah ingusan saling berseteru
mereka sedang lupa atau tidak tahu
bahwa bangsa ini punya pulau beribu
dengan segala istimewa yang berbeda
bahwa bentang barat hingga ujung timurnya
adalah saudara serumpun satu bangsa
pahami bhineka di cengkeraman sang garuda
Mungkin saja saat bocah-bocah ingusan berteriak saling memaki
tersulut emosi dalam demo-demo anarki
mereka sedang lupa dan kehilangan kendali
sehingga bahasa yang terlontar kasar anomali
saat mulut-mulut meracau tak bisa dikunci
dengarkan senandung nyanyian ibu pertiwi 
berlirik bahasa persatuan yang murni sejati
Baca juga : Puisi-puisi Dana Sideros
Ingatlah wahai anak-anak negeri
tanah, bangsa dan bahasa adalah Indonesia
dengarlah wahai anak-anak negeri 
jangan sampai terberai karena beda
jangan menodai keramat Sumpah Pemuda
karena bangsa ini tumbuh dari bibit beraneka
Berkaryalah menyongsong kemajuan 
melajulah mengikuti arus kebangkitan
bersainglah menembus dinding kemoderenan
dan jadilah pelopor bangsa besar yang hebat
setelah berdaulat menjelang satu abad
Epe, Nederland, 23 September 2023 Baca juga : Puisi-puisi Endry Sulistyo

 
Rumah
Inilah rumahku
berlaut luas yang biru
berlangit indah membiru
bertanah humus yang subur
Inilah rumahku berpilar Pancasila
berdinding Bhineka Tunggal Ika
beratap zamrud katulistiwa Baca juga : Puisi-puisi Sri Purwantiningrum
Dunia membicarakan budaya;
adat istiadat, kearifan lokal, tradisinya
hingga kepercayaan serta kerukunannya
Di halaman rumahku
berdiri berjubel tamu-tamu
menenteng aneka ini dan itu
namun tidak segera kubuka pintu
biarkan saja mereka menunggu
Sebab kudengar cerita
dari tetangga sebelah yang
rumahnya hancur terbelah
setelah diaduk-aduk lalu dijarah
oleh tamu-tamu yang serakah
nampak ramah namun hati penuh fitnah Baca juga : Puisi-puisi Damay Ar-Rahman
Di halaman rumahku
aku menjamu mereka yang datang
menyeruput teh menikmati petang
bercerita tentang bintang-bintang
jelang malam tamu-tamu pulang
rumahku tetap tenang!
Lisse, Nederland, 17 Oktober 2023
  Baca juga : Puisi-puisi Dwi Aryand
 
Bukan Perang Biasa
Di luar sana
genderang perang ditabuh bertalu-talu
memekak telinga memeras air mata
merenggut ribuan nyawa,
mengurung dalam trauma
Di luar sana
bencana menjadi warta berita
bumi bergerak, air meluap, dan api melalap
demi ambisi, manusia saling melahap Baca juga : Puisi-puisi Anton Sulistyo
Di luar sana
gerakan kemanusiaan dan kepedulian digalang
suara perdamaian diteriakkan
nyatanya perang masih terjadi, bukan?
Di negeri ini
semilir nyiur ombak mencumbu pantai
tanah dan bumi yang dipijak tidak mandul
melahirkan anak-anak yang unggul
Tetapi ingat, waspada jangan terlena 
ini peperangan bukan perang biasa
tidak ada senjata pemantik bom terbuka 
tidak ada musuh berdiri gagah secara nyata Baca juga : Puisi-puisi Fajrul Alam
Menyusup dalam dinding apa saja
meremuk ideologi yang mentah belia 
menggerus jati diri secara kasat mata
pasang kuda-kuda dan siaplah berlaga 
menghadapi perang yang istimewa
sebab, ini bukan perang biasa
Amstelveen, Nederland, 11 Oktober 2023
  Baca juga : Puisi-puisi Hafizah Aida
 
Alfa Jangan Alpa
Kita tiba di satu generasi
yang tumbuh serba termobilisasi
dunia dalam genggaman digitalisasi
sangat mudah menjaring informasi
untuk berinovasi dan berkompetisi
maka gali potensi ciptakan prestasi 
jangan cuma viral karena sensasi
Kita tiba di satu masa
jual beli tanpa bertatap muka
pun transaksi tanpa wujud lembaran angka
mencari alamat tanpa bertanya-tanya
menjadi apa saja semau-maunya
bahkan keliling dunia tanpa berkendara  Baca juga : Puisi-puisi Robert Rozhdestvensky
Tak pernah terpikir bukan?
perubahan di setiap zaman
pola pikir dan kecerdasan
kepekaan dan kepedulian
bersaing antara logika dan digital
membawa perubahan secara global
Dunia memang sudah berubah
bukan lagi manusia saling menjajah
tetapi industri berbasis teknologi
menciptakan tenaga baru berwujud AI
yang hampir mengambil peranan manusia
memudahkan semua namun jangan terlena
Generasi alfa di medan yang berat
karena siklus rotasinya begitu hebat
tanpa jeda semua bergerak bak kilat
jangan hanya menjadi penggembira
atau pemandu sorak dalam arena
menyambut satu abad Indonesia merdeka Baca juga : Puisi-puisi Galeh Pramudianto
Alfa jangan sampai alpa
waspada!
Lisse, Nederland, 3 Oktober 2023
  Baca juga : Puisi-puisi Krisnaldo Triguswinri
 
Negeri Surga
Burung-burung berkawan angin pengembara
menerbangkan cerita tentang tanah surga
yang dihuni malaikat pun dewa-dewa
serta rakyat yang guyub rukun sejahtera
dalam buaian semesta yang kaya raya
Nusantara!
Di tanah inilah bebijian tumbuh, bertunas, berbuah
di tanah inilah perut bumi menyimpan tambang berlimpah
di tanah inilah laut memberi kekayaan bertumpah ruah
Indonesia! Baca juga : Puisi-puisi Andi Wirambara
Lalu ada kuping-kuping bermental maling 
mata-mata menatap lirak-lirik sambil mengerling
otak-otak bersiasat merapatkan dinding berunding
dan bersepakat mengaitkan kelingking
dengan mereka yang datang 
dari negeri-negeri asing 
tandus kering
waspada!
Ini negeri surga, jangan berebut 
kursi untuk duduk semeja 
ini negeri surga, jangan berdebat 
kebenaran mana harus dipercaya
berbahaya!
Ingatlah wahai tunas-tunas muda
kalaupun tambang emasmu masih digagahi kaum culas
kalaupun lahan hutanmu telah gundul ditebang liar meranggas 
kalaupun isi lautmu telah banyak dicuri bahkan dikuras Baca juga : 5 Contoh Puisi tentang Lingkungan, Langkah-langkah Menulis Puisi yang Baik 
Ini negeri bertanah surga
simpan emasmu dalam setiap kepala
lalu tabur ide-ide berlianmu di media dunia
selam dan dalami ilmu yang telah kau punya
kelak menuju satu abad Indonesia merdeka
nusantara telah jadi mercusuar dunia
merdeka!
Lisse, Nederland, 1 Oktober 2023

Baca juga: Puisi-puisi Valentina Senduk
Baca juga: Puisi-puisi Bella Akhmadulina
Baca juga: Puisi-puisi Dien Wijayatiningrum Baca juga : Selamat Jalan Penyair Lev Rubinstein
 
 
 
 

Sita Aulliya, warga diaspora Indonesia di Belanda, kelahiran Kediri, Jawa Timur, 3 Juli 1976. Buku kumpulan puisinya Mimpi Sang Putri (2021) diterbitkan oleh Ruang Pekerja Seni. Sering tampil baca puisi di sejumlah acara komunitas yang digelar masyarakat diaspora Indonesia di Eropa. Salah satunya, pada acara Aksi Akustikan di Natureluur, Sloterpark, Amsterdam (2021). Sehari-hari bekerja dan berkarya di Amsterdam. (SK-1)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi