JAKARTA – Bahrain akan melawat ke Jakarta untuk melakoni pertandingan kontra Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Untuk laga pada 25 Maret 2025 itu, PSSI mengalokasikan tiga ribu tiket untuk pendukung tim tamu.
Namun, seminggu menjelang pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) tidak kunjung mengambil slot tiga ribu tiket yang dialokasikan bagi suporternya.
“Kami memberikan slot tiga ribu tiket kepada Bahrain. Namun, sampai hari H mereka tidak mengambil sama sekali,” kata Direktur Utama PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), Marsal Masita, dalam keterangan dikutip Rabu, 19 Maret 2025.
“Jadi, kami tidak bisa menunggu. Kami harus sesuai deadline. Jadi tiga ribu tiket itu terpaksa harus kami jual.”
“Jadi, tiket itu termasuk yang kami umumkan. Namun, kami sudah kasih kesempatan, sudah ada tenggat waktu. Hanya saja, sampai tenggat waktu ada, mereka tidak mengambil. Ya, sudah,” ujarnya.
Keputusan BFA tidak mengambil jatah tiket suporter sebagai tim tamu merupakan imbas pertemuan kedua tim sebelumnya. Bahrain yang saat itu menjadi tuan rumah dianggap dapat keuntungan dari keputusan wasit setelah hasil imbang 2-2.
Karena situasi itu, Bahrain mendapat serangan siber bertubi-tubi dari warganet Indonesia. Hasilnya, BFA pun sempat minta AFC untuk memindahkan laga lawatannya melawan Timnas Indonesia ke venue netral, tapi permintaan itu ditolak.
Soal tiga ribu tiket yang tak diambil oleh pihak BFA, PSSI menegaskan bahwa mereka telah berusaha menjadi tuan rumah yang baik untuk Bahrain dengan menyediakan jalur resmi masuk ke SUGBK.
“Kami tidak tahu. Kalau masuknya melalui jalur resmi yang sudah kami sediakan untuk mereka, yang pasti tidak diambil.”
“Kami mau berusaha untuk menjadi tuan rumah yang baik. Soalnya, Pak Ketum PSSI (Erick Thohir) juga bilang bahwa akan ada tamu dari FIFA dan AFC.”
“Kami mau jadi tuan rumah yang bagus, kami mau pertandingannya nyaman, aman, dan tertib, berharapnya juga bisa menang,” ujar Marsal Masita.