provinsi: JAWA BARAT

  • Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak di Tambora Sempat Bakar Rokok Selama 15 Menit Usai Habisi Nyawa Korban

    Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak di Tambora Sempat Bakar Rokok Selama 15 Menit Usai Habisi Nyawa Korban

    JAKARTA – Febri Arifin alias Ari alias Jamet alias Beben alias Kris Martoyo (31), seorang tersangka pembunuhan terhadap ibu dan anak di Tambora sempat membakar rokok usai mengeksekusi nyawa kedua korban di rumahnya.

    Setelah membunuh korban Tjong Sioe Lan alias Enci (59), pelaku membersihkan darah yang berceceran.

    “Pelaku berusaha menenangkan diri dengan merokok selama 15 menit di depan rumah,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi, Kamis, 13 Maret, 2025.

    Selanjutnya pelaku masuk ke kamar mandi dan menyerang korban Eka Serlawati (35) dengan memukul kepalanya menggunakan besi. Besi tersebut juga dipakai untuk membunuh Enci.

    Korban Eka sempat berteriak minta tolong sebelum akhirnya kembali dipukul dan dicekik hingga tewas oleh tersangka Febri.

    Setelah kedua korban meninggal, pelaku memasukkan jasad mereka ke dalam tendon air di bawah kulkas, kemudian membersihkan sisa darah di lokasi kejadian.

    Untuk menghilangkan jejak, tersangka mematikan lampu rumah dan berpura-pura menjadi tukang listrik ketika bertemu pelapor, Roni Effendy, yang merupakan adik korban kedua.

    Dalam keadaan gelap dan menggunakan masker, pelaku mengatakan bahwa ibu dan kakak pelapor sedang keluar rumah.

    Setelah pelapor meninggalkan lokasi, pelaku mengambil uang yang sebelumnya akan digandakan dan meninggalkan rumah dengan mengunci pintu serta gerbang dari dalam.

    Tersangka juga juga membuang barang bukti, termasuk ponsel hasil kejahatan di tanggul Kali Jodoh, Jakarta Barat.

    Selanjutnya pelaku kabur ke wilayah Cirebon, Jawa Barat dan membuang ponsel Infinix milik korban. Kemudian pelaku melanjutkan pelarian ke Banyumas.

    Jamet akhirnya ditangkap anggota Polres Metro Jakarta Barat dalam waktu kurang dari 2×24 jam di dekat sebuah waduk di daerah Banyumas.

    Kondisi pelaku menyerupai tunawisma. Namun anggota Kepolisian tetap berhasil mengenalinya berdasarkan informasi ciri-ciri yang diperoleh sebelumnya. Saat ditangkap, pelaku tidak memberikan perlawanan.

  • Daftar 5 Tersangka Korupsi Dana Iklan Bank BUMD Jabar, Dilarang Bepergian ke Luar Negeri – Halaman all

    Daftar 5 Tersangka Korupsi Dana Iklan Bank BUMD Jabar, Dilarang Bepergian ke Luar Negeri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan lima orang tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan dana iklan Bank Daerah di Jawa Barat (Jabar), Kamis (13/3/2025). 

    Lima tersangka tersebut, termasuk Direktur Utama nonaktif bank Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jawa Barat, Yuddy Renaldi (YR).

    Demikian disampaikan Plh Direktur Penyidikan KPK, Budi Sokmo, dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

    “Pada tanggal 27 Februari 2025 KPK menerbitkan lima surat perintah penyidikan untuk lima tersangka,” katanya, Kamis.

    Selanjutnya, KPK mencegah Yuddy Renaldi (YR) dan empat tersangka lainnya bepergian ke luar negeri. 

    Pada 28 Februari 2025, KPK telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 373 Tahun 2025.

    “Bahwa pada 28 Februari 2025, KPK telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 373 Tahun 2025 tentang Larangan Bepergian Ke Luar Negeri terhadap 5 orang berinisial YR, WH, IAD, SUH, dan RSJK,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis, dilansir Kompas.com.

    Tessa menjelaskan, alasan pencegahan Yuddy Renaldi cs di Indonesia ini untuk proses penyidikan dugaan tindak pidana korupsi. 

    “Keputusan ini berlaku untuk 6 bulan,” lanjutnya.

    Daftar Tersangka Kasus Bank BUMD Jabar, Dilarang Bepergian ke Luar Negeri

    Yuddy Renaldi (YR) Eks Dirut Bank Daerah
    Widi Hartono (WH), pimpinan Divisi Corporate Secretary bank
    Ikin Asikin Dulmanan (IAD), pengendali PT Antedja Muliatama (AM) dan Cakrawala Kreasi Mandiri (CKM)
    Suhendrik (SUH), pengendali PT BSC Advertising dan PT Wahana Semesta Bandung Ekspres (WSBE)
    R Sophan Jaya Kusuma (RSJK), pengendali PT Cipta Karya Sukses Bersama (CKSB) dan PT Cipta Karya Mandiri Bersama (CKMB).

    Sebelumnya, KPK menetapkan Yuddy Renaldi (YR) sebagai tersangka terkait kasus korupsi di lingkungan Bank Daerah atau BUMD, pada Kamis (13/3/2025). 

    “Lima orang tersangka, dua orang adalah saudara YR Dirut Bank (daerah), WH selaku Pimpinan Divisi corsec Bank (Daerah)” ujar Budi Sokmo, Kamis.

    Sementara itu, tiga orang swasta adalah pemilik agensi iklan.

    Konstruksi Perkara

    Pada periode 2021–2023, bank BUMD Jabar Banten merealisasikan belanja beban promosi umum dan produk bank yang dikelola oleh Divisi Corsec sebesar Rp409 miliar untuk biaya penayangan iklan di media TV, cetak, dan online via kerja sama dengan enam agensi.

    Masing-masing agensi mendapatkan anggaran yang berbeda-beda.

    Untuk PT CKMB Rp41 miliar; PT CKSB Rp105 miliar; PT AM Rp99 miliar; PT CKM Rp81 miliar; PT BSCA Rp33 miliar; dan PT WSBE Rp49 miliar.

    Namun, KPK menduga, lingkup pekerjaan yang dilakukan agensi hanya menempatkan iklan sesuai permintaan bank serta penunjukan agensi dilakukan dengan melanggar ketentuan pengadaan barang dan jasa (PBJ).

    “Terdapat selisih uang dari yang diterima oleh agensi dengan yang dibayarkan ke media [selisih antara yang dibayarkan dari bank ke agensi dengan agensi ke media], yaitu sebesar Rp 222 miliar,” Plh Direktur Penyidikan, Budi Sokmo, dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis.

    Lebih lanjut, Budi menjelaskan, Rp222 miliar tersebut, digunakan sebagai dana non-budgeter oleh bank.

    Di mana peruntukan dana non-budgeter itu, sejak awal disetujui oleh Yuddy Renaldi selaku dirut dan Widi Hartono untuk bekerja sama dengan enam agensi.

    Perbuatan Melawan Hukum

    Budi juga mengungkapkan, Yuddy Renaldi bersama-sama Widi Hartono sekaligus pejabat pembuat komitmen (PPK), mengetahui dan/atau menyiapkan pengadaan jasa agensi tahun 2021–2023 sebagai sarana kick back.

    Yuddy bersama Widi mengetahui dan/atau memerintahkan pengguna barang untuk bersepakat dengan rekanan jasa agensi dalam penggunaan kick back.

    Dirut bersama PPK mengetahui dan/atau memerintahkan Panitia Pengadaan untuk mengatur pemilihan agar memenangkan rekanan yang disepakati.

    PPK melaksanakan pengadaan jasa agensi tahun 2021–2023 dengan melanggar ketentuan, sebagai berikut:

    1. Menyusun dokumen harga perkiraan sendiri (HPS) bukan berupa nilai pekerjaan melainkan fee agensi, guna menghindari lelang;

    2. Memerintahkan panitia pengadaan agar tidak melakukan verifikasi dokumen penyedia sesuai standar operasional prosedur (SOP);

    3. Membuat penilaian tambahan setelah pemasukan penawaran, sehingga terjadi post bidding.

    Selanjutnya, para tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU Tipikor juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Pasal tersebut berkaitan dengan kerugian keuangan negara.

    Adapun ancaman hukuman untuk Pasal 2 dan 3 UU Tipikor adalah pidana penjara seumur hidup atau minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun untuk Pasal 2, dan minimal 1 tahun dan maksimal 20 tahun untuk Pasal 3.

    Atas perbuatan rasuah para tersangka, KPK menduga, kerugian keuangan negara sebesar Rp222 miliar.

    (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Ilham Rian Pratama, Kompas.com)

  • Pemkot Cirebon Sidak Minyakita di Pasar Tradisional, Begini Hasilnya

    Pemkot Cirebon Sidak Minyakita di Pasar Tradisional, Begini Hasilnya

    Liputan6.com, Cirebon Polemik pengurangan takaran pada Minyakita menjadi perhatian publik. Pemkot Cirebon kerap menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tradisional. 

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman mengatakan hasil sidak mengungkapkan beberapa fakta yang terjadi di lapangan. 

    “Untuk kesekian kali kami sebenarnya sidak di beberapa pasar dan ketersediaan khususnya Minyakita memang di beberapa pasar banyak yang kosong,” kata Iing Daiman saat sidak di Pasar Gunungsari Kota Cirebon, Kamis (13/5/2025).

    Selain itu, dalam sidak, Pemkot Cirebon mengambil sampel minyakita baik kemasan pouch maupun botol. Sampel tersebut kemudian diukur kembali sesuai takaran atau tidak. 

    Hasil pengukuran sampel mengungkapkan beberapa produk minyakita yang dijual pedagang di pasar Gunungsari kurang dari 1 liter. 

    “Pas kami takar yang di pouch kurang 10 mili meski masih dalam batas wajar karena toleransinya diposisi 15 Mili,” ujar Iing.

    Selain takaran, Iing mengaku banyak menemukan pedagang menjual Minyakita diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 15.700 per liter. Rata-rata pedagang menjual Minyakita mulai dari Rp 16 ribu sampai Rp 18 ribu per liter. 

  • Jadi Lebih Ringan, Bayar Pajak Kendaraan Tahunan Bisa Dicicil

    Jadi Lebih Ringan, Bayar Pajak Kendaraan Tahunan Bisa Dicicil

    Jakarta

    Pembayaran pajak kendaraan di Jawa Barat bisa dicicil. Ini membuat pembayaran pajak jadi lebih ringan.

    Pajak kendaraan dibayarkan setiap tahun. Selanjutnya setiap lima tahun sekali dilakukan perpanjangan. Namun kerap ditemukan pemilik kendaraan yang tak membayar pajak dengan ragam alasan. Ada yang lupa, ada yang tak memiliki biaya, dan alasan lainnya.

    Untuk menggenjot pembayaran pajak sekaligus memudahkan pemilik kendaraan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menghadirkan layanan T-Samsat atau Tabungan Samsat. Tim Pembina Samsat bekerja sama dengan Bank BJB sebagai bank persepsi Provinsi Jawa barat, membuka kesempatan pemilik kendaraan membayar pajak dengan cara dicicil.

    Keuntungan Bayar Pajak dengan Tabungan Samsat

    Dilansir laman Bapenda Jabar, dengan membayar pajak secara dicicil, pemilik kendaraan akan lebih ringan. Sehingga pembayaran pajak tahunan tak lagi besar. Pun tanggal cicilannya bisa ditentukan sendiri. Berikut ini lima keuntungan menggunakan T-Samsat.

    1. Terhubung Secara Online dengan Sistem Samsat Jabar

    Pembayaran pajak kendaraan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien karena sistem ini terintegrasi langsung dengan Samsat Jawa Barat.

    2. Bebas Biaya Administrasi dan Penalti

    Wajib pajak tidak perlu khawatir dengan biaya tambahan karena pembayaran melalui T-Samsat bebas dari biaya administrasi maupun denda keterlambatan.

    3. Fleksibilitas dalam Pembayaran Pajak

    Pajak kendaraan dapat dibayarkan secara bertahap atau dicicil, sehingga lebih meringankan beban wajib pajak.

    4. Kemudahan Menentukan Tanggal Cicilan

    Wajib pajak dapat menentukan sendiri tanggal pembayaran cicilan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan mereka.

    5. Pembayaran Otomatis dengan Sistem Autodebet

    Dengan sistem autodebet, pembayaran pajak dilakukan secara otomatis dari rekening tabungan wajib pajak, memastikan pembayaran tepat waktu dan tepat jumlah.

    Layanan ini diharapkan memberikan kemudahan bagi masyarakat membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ).

    (dry/din)

  • Lulun Samak, Legenda Urban Berwujud Tikar di Tanah Sunda

    Lulun Samak, Legenda Urban Berwujud Tikar di Tanah Sunda

    Liputan6.com, Bandung – Masyarakat di Tanah Sunda memiliki legenda urban yang diwariskan secara turun-temurun, sehingga masih dipercaya hingga sekarang. Salah satu legenda urban yang masih dipercaya adalah hantu lulun samak.

    Mengutip dari berbagai sumber, lulun samak adalah hantu berwujud tikar yang konon merupakan penunggu sungai. Sesuai namanya, hantu ini kerap muncul dengan berwujud sebagai tikar anyaman yang mengapung.

    Sekilas, tikar tersebut hanya muncul sebagai sebuah tikar biasa yang mengapung tenang di atas air. Namun, kisah di baliknya menyimpan misteri yang menyeramkan.

    Konon, kemunculan legenda urban lulun samak tak bisa dilepaskan dari tradisi masyarakat setempat. Usai memandikan dan memakamkan jenazah, tikar bekas pemandian biasanya akan dibuang di sungai.

    Hal inilah yang kemudian dikaitkan dengan hantu lulun samak. Pemaknaan lain hantu ini dimaksudkan agar anak-anak tidak terlalu lama mandi di sungai karena dikhawatirkan akan tergulung pusaran air.

    Seiring berjalannya waktu, lulun samak pun semakin populer di kalangan masyarakat. Konon, siapapun yang mendekat atau mengambil tikar tersebut, akan tergulung ke pusaran air dan lenyap tanpa jejak.

    Orang yang sudah tergulung oleh lulun samak tidak akan kembali hidup-hidup. Tubuh mereka akan ditemukan dalam beberapa hari dengan kondisi tewas dan mengambang.

    Mitos lain yang beredar tentang lulun samak adalah hantu ini diyakini memiliki kemampuan mengisap darah manusia. Seseorang yang sedang berada di atas perahu atau berenang di sungai dan bertemu dengan lulun samak akan disedot hingga darahnya habis. Setelah darah diambil hingga tewas, tubuh mereka akan dilepaskan dan dibiarkan mengambang tanpa daya di permukaan air.

    Hantu lulun samak memang hanya digambarkan sebagai hantu tikar yang mengapung di atas air. Namun jika diperhatikan, bagian bawah tikar sesekali terlihat bergulung-gulung. Hal itu menambah kengerian lulun samak yang konon menyembunyikan ancaman maut. Meski belum diketahui kebenarannya, lulun samak telah berkembang menjadi legenda urban di Tanah Sunda hingga sekarang.

    Penulis: Resla

  • Diskusi dengan Prabowo di Istana, Rektor IPB Usul Dana Riset Ditingkatkan

    Diskusi dengan Prabowo di Istana, Rektor IPB Usul Dana Riset Ditingkatkan

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto menggelar silaturahmi dan diskusi panel dengan para rektor perguruan tinggi negeri dan swasta di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengusulkan agar dana riset ditingkatkan demi menghasilkan inovasi.

    “Tadi saya juga menanyakan kepada beliau terkait dengan soal riset. Bahwa riset ini membutuhkan pembiayaan besar karena riset itu adalah fondasi untuk inovasi,” kata Arif kepada wartawan usai pertemuan dengan Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

    “Dan kalau kita lihat bahwa skor Global Innovation Index selalu berkorelasi positif dengan GDP per kapita per tahun. Negara yang memiliki skor Global Innovation Index yang tinggi hampir pasti memiliki skor GDP per kapita per tahun yang tinggi,” lanjutnya.

    Arif menilai untuk mewujudkan negara maju tidak ada cara lain selain menghasilkan inovasi. Sementara, inovasi tercipta usai melakukan riset.

    “Untuk mendorong inovasi mau tidak mau harus melakukan riset. Untuk riset maka butuh biaya riset yang tinggi. Oleh karena tadi Pak Presiden juga menyambut baik adanya penguatan ekosistem riset untuk mendukung kemandirian bangsa ini,” ujarnya.

    Arif menilai dana riset sejauh ini masih terbilang rendah. Ia mengusulkan agar dana riset bisa ditingkatkan dengan melibatkan peran swasta hingga BUMN. Ia mengusulkan agar perguruan tinggi dijadikan Research and Development, sehingga tidak perlu lagi membangun secara mandiri.

    “Manfaatkan saja kerjasama dengan perkembangan tinggi. Dan jadi beliau sangat senang bahwa penguatan riset ini bisa didorong. Intinya beliau sangat optimis bahwa peningkatan dana riset itu sesuatu yang bisa dilakukan,” lanjut Arif.

    (eva/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Korupsi Iklan BJB, KPK Tetapkan 5 Tersangka Termasuk Eks Dirut Yuddy Renaldi

    Korupsi Iklan BJB, KPK Tetapkan 5 Tersangka Termasuk Eks Dirut Yuddy Renaldi

    PIKIRAN RAKYAT – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima orang tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) pada 2021 sampai 2023.

    Dua orang dari unsur Bank BJB dan tiga lainnya merupakan pihak swasta, tetapi KPK belum melakukan penahanan terhadap seluruh tersangka.

    “KPK per tanggal 27 Februari 2025 telah menerbitkan 5 buah Sprindik. Tersangka dua orang dari pejabat Bank Jabar Banten, kemudian tiga orang dari swasta,” kata Pelaksana Harian (Plh) Direktur Penyidikan KPK Budi Sokmo Wibowo saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Maret 2025.

    Secara terperinci lima tersangka adalah Direktur Utama nonaktif Bank BJB; Yuddy Renaldi, Pimpinan Divisi Corsec Bank BJB; Widi Hartono, pemilik agensi Arteja Mulyatama dan Cakrawala Kreasi Mandiri; Ikin Asikin Dulmanan, pemilik agensi PSJ dan USPA; Suhendrik, dan pemilik agensi CKMB dan CKSB; Sophan Jaya Kusuma.

    Budi menjelaskan, pada 2021, 2022, dan Semester 1 2023, Bank BJB merealisasikan belanja beban promosi umum dan produk Bank yang dikelola Divisi Corsec sebesar Rp 409 miliar untuk biaya penayangan iklan di media TV, cetak, dan online melalui kerja sama dengan enam agensi.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun enam agensi adalah PT Cipta Karya Sukses Bersama (CKSB), PT Cipta Karya Mandiri Bersama (CKMB), PT Antedja Muliatama (AM), PT Cakrawala Kreasi Mandiri (CKM), PT Wahana Semesta Bandung Ekspres (WSBE), dan PT BSC Advertising.

    Dengan rincian PT Cipta Karya Mandiri Bersama menerima dana iklan Rp41 miliar, PT Cipta Karya Sukses Bersama Rp105 miliar, PT Antedja Muliatama Rp99 miliar, PT Cakrawala Kreasi Mandiri Rp81 miliar, PT BSC Advertising Rp33 miliar, dan PT Wahana Semesta Bandung Ekspres Rp49 miliar.

    “Ditemukan fakta bahwa lingkup pekerjaan yang dilakukan agensi hanya menempatkan Iklan sesuai permintaan BJB serta penunjukan agensi dilakukan dengan melanggar ketentuan PBJ (pengadaan barang dan jasa)” ucap Budi.

    Budi menyebut, terdapat selisih uang dari yang diterima oleh agensi dengan yang dibayarkan ke media yaitu sebesar Rp222 miliar. Menurutnya, uang Rp222 miliar tersebut digunakan sebagai dana non-budgeter oleh BJB.

    “Yang sejak awal disetujui oleh YR selaku Dirut bersama-sama dengan WH untuk bekerjasama dengan 6 Agensi tersebut di atas untuk menyiapkan dana guna kebutuhan non-budgeter BJB,” ujar Budi.

    Fakta Perbuatan

    Yuddi Renaldi bersama-sama dengan Widi Hartono selaku pejabat pembuay komitmen (PPK) mengetahui dan/atau menyiapkan pengadaan jasa agensi tahun 2021 sampai 2023 sebagai sarana kickback.

    Ia menyebut, Yudi bersama Widi mengetahui dan/atau memerintahkan pengguna barang untuk bersepakat dengan rekanan jasa agensi dalam penggunaan kickback.

    “Dirut bersama-sama dengan PPK mengetahui dan/atau memerintahkan Panitia Pengadaan untuk mengatur pemilihan agar memenangkan rekanan yang disepakati,” kata Budi.

    “Dirut bersama-sama dengan PPK mengetahui penggunaan uang yang menjadi dana non budgeter BJB,” ucapnya melanjutkan.

    PPK melaksanakan pengadaan jasa agensi tahun 2021 sampai 2023 dengan melanggar ketentuan sebagai berikut:

    Menyusun dokumen HPS bukan berupa nilai pekerjaan melainkan fee agensi, guna menghindari lelang Memerintahkan Panitia Pengadaan agar tidak melakukan verifikasi dokumen penyedia sesuai SOP Membuat penilaian tambahan setelah pemasukan penawaran, sehingga terjadi Post Bidding

    “Terhadap kelima tersangka tersebut di atas telah dilakukan pencekalan/larangan bepergian ke luar negeri oleh KPK,” ucap Budi.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kerja Petugas Rumah Pompa Tangani Banjir Jakarta Diapresiasi DWP Dinas SDA

    Kerja Petugas Rumah Pompa Tangani Banjir Jakarta Diapresiasi DWP Dinas SDA

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA – Upaya para petugas rumah pompa Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dalam penanganan banjir besar di saat awal bulan Ramadan 1446 Hijriah diapresiasi.

    Wakil Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) SDA DKI Jakarta, Diah Kurniati mengatakan para petugas rumah termasuk garda terdepan dalam penanganan banjir di Jakarta.

    Bahkan saat Jakarta dilanda banjir besar pada Senin (3/3), Selasa (4/3), Rabu (5/3) para petugas rumah pompa di Kampung Pulo dan Bidara Cina, Jatinegara bahkan harus bekerja ekstra.

    “Berjuang sangat luar biasa 24 jam selama tiga hari. Bahkan ada petugas pompa yang rumahnya kebanjiran tapi tetap bertugas) di sini,” kata Diah di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (13/3/2025).

    Sebagai bentuk apresiasi tersebut, DWP Dinas SDA DKI Jakarta hari ini melaksanakan bakti sosial kepada para petugas rumah pompa di Kampung Pulo dan Bidara Cina, Jatinegara.

    Kedua lokasi dipilih jadi titik bakti sosial karena permukiman warga Bidara Cina dan Kampung Pulo sempat terendam banjir luapan Kali Ciliwung akibat debit air kiriman dari Bogor dan Depok.

    Dalam kegiatan ini DWP Dinas SDA DKI Jakarta memberikan bantuan berupa paket sembako kepada 40 petugas rumah pompa Bidara Cina dan Kampung Pulo sebagai bentuk apresiasi.

    “Kita ingin memberikan pesan kepada para pejuang banjir, maupun kepada warga. Bahwa dibalik penanganan banjir Jakarta ada petugas-petugas pompa yang bekerja tanpa lelah,” ujarnya.

    Diah menuturkan kegiatan bakti sosial ini juga sebagai bentuk menjalin silaturahmi kepada para operator rumah pompa Bidara Cina dan Kampung Pulo, khususnya di bulan Ramadan 1446 Hijriah.

    Saat kegiatan para anggota DWP Dinas SDA DKI Jakarta melihat langsung kerja, sekaligus berdialog menanyakan harapan para petugas rumah pompa Bidara Cina dan Kampung Pulo.

    Di antaranya harapan petugas rumah pompa yang berharap ada bantuan vitamin untuk menjaga kesehatan, agar mereka selalu dalam kondisi fit ketika bertugas saat musim hujan.

    Diah dan Ketua DWP Sudin SDA Jakarta Timur, Alya Rauf pun menyatakan akan berupaya menindaklanjuti aspirasi para petugas rumah pompa terkait bantuan vitamin saat bertugas.

    “Kita akan sampaikan (aspirasi) ke ketua. Pesannya tetap jaga kesehatan, misalnya butuh sesuatu kaitannya dengan support bisa kita bicarakan. Tetap jaga kesehatan lah yang pasti,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Fidya Kamalinda Mohon ke Sang Ayah Tak Dipisahkan dengan Anaknya: Aku Pingin Punya Hidup Sendiri!

    Fidya Kamalinda Mohon ke Sang Ayah Tak Dipisahkan dengan Anaknya: Aku Pingin Punya Hidup Sendiri!

    TRIBUNJAKARTA.COM – Atlet Taekwondo asal Bandung, Fidya Kamalinda (30) tengah menjadi sorotan publik setelah dirinya pergi dari rumah karena menjadi korban KDRT ayah dan ibunya sejak usia lima tahun.

    Ia muncul  ke publik dan meminta agar orang tua tak lagi mengusik hidupnya. 

    Hal itu disampaikan Fidya melalui video klarifikasinya yang tersebar di sosial media. 

    Fidya meminta agar sang ayah tak lagi mengganggunya dan berupaya memisahkan dengan anaknya. 

    Pasalnya, sang ayah, Hindarto belakangan meminta agar Fidya kembali ke rumah. 

    Bahkan tak masalah seandainya Fidya harus meninggalkan suami dan anaknya asalkan bisa hidup bersama orang tuanya. 

    Namun, Fidya menolak itu dan ingin hidup bahagia bersama keluarganya. 

    “Tolong beh, anak aku enggak salah apa-apa. dia lahirnya terlahir suci. Dia pantes bahagia aku enggak mau dia kayak aku. Udah tolong stop. Ini masalah babe sama aku, kalau memang babe enggak suka sama aku, aku minta maaf.”

    “Enggak pernah bisa jadi anak yang baik, enggak pernah jadi anak yang diandalkan seperti apa yang babe bilang selama ini, enggak tahu diuntung, enggak bisa bahagiain orang tua aku minta maaf banget. Tapi, aku juga pengen punya hidup sendiri,” ujar Fidya diikuti isak tangis.

    Permasalahan antara Fidya dan kedua orang tuanya sempat dimediasi beberapa kali oleh pihak kepolisian. 

    Sayangnya, tak pernah ada titik temu dari pertemuan itu. 

    Viral di media sosial

    Sebelumnya diberitakan, seorang atlet Taekwondo asal Kota Bandung, Jawa Barat, bernama Fidya Kamalinda dikabarkan menghilang sejak tahun 2015 lalu. 

    Sampai saat ini, tahun 2025, orangtua Fidya Kamalinda mengaku belum mengetahui keberadaan anaknya tersebut. 

    Khodijah, ibu dari Fidya Kamalinda menyebut kala itu, anaknya meminta izin untuk pergi ke warnet.

    Di warnet tersebut, Fidya Kamalinda katanya bertemu seorang pria lalu dibawa paksa menggunakan mobil.

    Penelusuran TribunJakarta, Fidya Kamalinda akhirnya muncul dan memberikan klarifikasi melalui video yang diunggahnya di TikTok, pada Kamis (13/3/2025).

    Di awal video, Fidya Kamalinda memperlihatkan KTP-nya demi membuktikan dirinya adalah sosok atlet Taekwondo yang dikabarkan hilang tersebut.

    Fidya Kamalinda dengan mata berkaca-kaca membantah semua pernyataan orangtuanya.

    Ia menegaskan dirinya bukan korban penculikan, wanita yang kini berusia 30 tahun itu mengaku pergi dari rumah karena keinginannya sendiri.

    “Bismillah Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu, nama saya Fidya Kamalinda,” ucap Fidya Kamalinda.

    “Saya di sini untuk menanggapi berita yang beredar di media social tentang diriku yang pertama terkait kasus penculikan, saya ingin mengatakan itu adalah fitnah. Saya keluar rumah atas dasar keinginan saya sendiri,” tegasnya.

    Fidya Kamalinda lalu membeberkan alasannya untuk kabur dari rumah.

    Menurut pengakuan Fidya Kamalinda,sedari kecil dirinya menjadi korban penganiayaan ayahnya.

    Fidya Kamalinda menyebut pertama kali dianiaya ayahnya di usia 5 tahun.

    Penganiayaan tersebut terus berulang hingga ia beranjak dewasa.

    “Bahwa saya sudah menahannya sejak lama. Mengapa saya ingin keluar rumah? Karena saya sudah diperlakukan kasar oleh ayah sejak saya masih kecil,” ucap Fidya Kamalinda.

    “Kekerasan pertama yang dilakukan ayah, ketika saya berusia 5 tahun. Saya sudah ditampar, ditendang, dan diseret oleh ayah sendiri dan hal ini terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya” imbuhnya.

    Fidya Kamalinda menyebut penganiayaan tersebut terjadi karena ambisi ayahnya, agar sang putri bisa menghasilkan uang sebagai atlet Taekwondo.

    “Saya tidak mengerti kenapa, mungkin karena dia mempunyai ambisi yang besar terhadap saya untuk menghasilkan uang,  usahanya tidak mengalami kemajuan pada saat itu mungkin sampai sekarang,” katanya.

    “Sejak saya kecil orangtua hanya mengandalkan salah satu pengurus taekwondo yang tinggal di rumah kami  untuk membiayai kami, aneh, dia bahkan bukan murim bagi saya,” imbuhnya.

    Tak cuma karena dianiaya, Fidya Kamalinda juga merasa sangat gerah dengan sikap orangtuanya yang selalu pergi ke dukun sebelum dirinya bertanding.

    “Orangtua saya ini suka sekali datang ke dukun. Setiap kali saya ingin bertarung dibawa ke dukun, dijampe-jampe, meminta air doa, mandi bunga dan itu dilakukan setiap kali saya ingin berkompetisi,” ujar Fidya Kamalinda.

    “Terkadang saya merasa bingung. Kenapa harus seperti ini,” tambahnya.

    Mendapatkan siksaan mental dan fisik, Fidya Kamalinda bertahun-tahun memilih untuk memendamnya.

    Fidya Kamalinda mengaku bingung untuk bercerita ke siapa soal penderitaannya, pasalnya ia yakin tak akan ada yang mempercayai ucapannya.

    Puncaknya di usianya ke-21 tahun, Fidya Kamalinda memberanikan diri untuk keluar dari cengkraman orangtuanya.

    “Saat itu umur saya sudah 21 tahun. Saya merasa aku bisa memilih hidupku sendiri. Mengapa aku berani? Karena saya sudah merasa lelah selama bertahun-tahun,” ujar Fidya Kamalinda.

    “Saya merasa punya hak atas hidup saya sendiri. Meskipun mereka bilang, Anda seharusnya bersyukur karena dibesarkan oleh kami. Siapa yang ingin dilahirkan di dunia?” imbuhnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

  • Prabowo Kumpulkan Rektor, Mendikti: Tak Bahas Demo dan Singgung Danantara

    Prabowo Kumpulkan Rektor, Mendikti: Tak Bahas Demo dan Singgung Danantara

    Prabowo Kumpulkan Rektor, Mendikti: Tak Bahas Demo dan Singgung Danantara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (
    Mendikti Saintek
    ) Brian Yuliarto mengungkapkan isi pembahasan dalam pertemuan Presiden
    Prabowo
    Subianto dengan ratusan rektor perguruan tinggi.
    Pertemuan ini berlangsung sekitar empat jam di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/3/2025).
    Menurut Brian, pertemuan ini tidak ada bahasan terkait dengan
    demo mahasiswa
    yang beberapa bulan lalu ramai digelar di berbagai daerah.
    “Oh tidak (bahas demo), tadi kita tidak membahas hal seperti itu,” kata Brian usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis malam.
    Dia menegaskan, tidak ada pembicaraan soal demo bertajuk ”
    Indonesia Gelap
    ” dibahas antara Presiden dan para rektor.
    Brian menjelaskan bahwa pembahasan lebih terkait soal besarnya potensi Indonesia untuk menjadi semakin mandiri.
    “(Indonesia Gelap) Tidak disampaikan, jadi tadi tidak dibahas secara khusus, namun tadi yang saya sampaikan bahwa ke depan ini potensi Indonesia ini sangat besar,” ujarnya.
    Kepala Negara, menurut Brian, juga meminta para rektor untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan inovasi teknologi yang dapat mendukung kemandirian nasional.
    Selanjutnya, Prabowo disebut meminta agar para rektor untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terbaik guna menghadapi tantangan masa depan.
    “Dan tadi diharapkan para rektor menyiapkan SDM-SDM terbaik untuk menghasilkan. Sehingga kita jangan sampai nanti potensi ini kembali tidak optimal karena SDM kita tidak siap,” kata Brian.
    Mendikti Saintek juga mengatakan, Prabowo turut menekankan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) bagi kemajuan bangsa serta integritas dalam membangun masa depan Indonesia.
    Dikatakan Brian, Prabowo menyoroti soal prospek cerah Indonesia ke depan di hadapan para rektor yang harus ditopang oleh sektor pengembangan IPTEK.
    Akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini berharap hasil diskusi dan umpan balik antara para rektor dan Kepala Negara ini akan menghasilkan pemikiran-pemikiran yang lebih baik dan optimal.
    “Pak Presiden juga menyampaikan hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi ini akan menjadi bangsa yang makmur,” ujar Brian.
    Lebih lanjut, Prabowo menekankan pentingnya integritas. Menurut Brian, orang nomor satu di Indonesia ingin budaya antikorupsi digalakkan di kalangan generasi muda.
    “Integritas yang tinggi, jadi budaya antikorupsi itu harus terus diingatkan kepada generasi masa depan bangsa Indonesia,” katanya.
    Dari diskusi tersebut, menurut Brian, ada juga disinggung soal Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI
    Danantara
    ) Indonesia.
    Brian mengatakan, perguruan tinggi memiliki peran penting dalam riset, inovasi, serta pengembangan SDM yang akan mendukung berbagai program industri di masa depan.
    “Selanjutnya tadi disampaikan juga bahwa Danantara tentu akan menjadi motor penggerak industri-industri strategis di Indonesia,” ujar Brian.
    “Di situ peran perguruan tinggi akan menjadi tulang punggung riset, inovasi serta penyiapan-penyiapan SDM untuk mengisi gerakan atau program-program industri yang akan bergerak dengan cepat di masa depan,” katanya lagi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.