Kediri (beritajatim.com) – Sebanyak 528 koperasi aktif tercatat di Kota Kediri dan menjadi basis data awal dalam mendukung rencana pembentukan Koperasi Merah Putih yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Data tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Tenaga Kerja (UMTK) Kota Kediri, Bambang Priyambodo.
“Profil koperasi ini terkoneksi langsung dengan sistem Kementerian Koperasi. Di Kota Kediri, ada 528 koperasi aktif, terdiri dari 526 koperasi primer dan 2 koperasi sekunder,” jelas Bambang.
Koperasi-koperasi tersebut tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Kota dengan 211 koperasi, Kecamatan Mojoroto 179 koperasi, dan Kecamatan Pesantren sebanyak 138 koperasi.
Berdasarkan jenisnya, koperasi di Kota Kediri terdiri dari 416 koperasi konsumen, 35 koperasi simpan pinjam, 9 koperasi pemasaran, 6 koperasi produsen, dan 3 koperasi jasa.
Adapun sebaran koperasi di tingkat RW juga telah dipetakan. Dari total 46 kelurahan yang ada di Kota Kediri, Kecamatan Mojoroto memiliki 14 kelurahan, Kecamatan Kota 17 kelurahan, dan Kecamatan Pesantren 15 kelurahan. Sementara dari total 330 RW, Kecamatan Mojoroto memiliki 100 koperasi, Kecamatan Kota 101 koperasi, dan Kecamatan Pesantren 129 koperasi.
Profil koperasi tersebut menjadi bahan awal penting dalam implementasi Koperasi Merah Putih, sebuah program yang ditujukan untuk memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis gotong royong, sebagaimana arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Pemkot Kediri dibawah instruksi Wali Kota Vinanda Prameswati bergerak cepat menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Pembentukan Koperasi Merah Putih merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan pengentasan kemiskinan. Presiden Prabowo menargetkan 70 ribu koperasi dapat diresmikan pada Hari Koperasi tanggal 12 Juli 2025.
Koperasi ini didesain sebagai solusi terhadap rantai pasok panjang dari petani ke konsumen, serta mampu menyerap banyak tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Lebih dari itu, koperasi juga akan menjadi akselerator pertumbuhan UMKM dan ketahanan ekonomi lokal.
Koperasi Merah Putih bukan hanya berbentuk koperasi simpan pinjam, tetapi akan memiliki fungsi lebih luas. Mulai dari cold storage, pengadaan sembako, klinik, apotek, hingga sistem logistik kelurahan. [nm/beq]
