Bisnis.com, JAKARTA — HP Inc mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) global sebanyak 4.000 hingga 6.000 karyawan hingga tahun fiskal 2028. Saham HP sempat turun 5,5% dalam perdagangan setelah jam bursa usai pengumuman tersebut.
Melansir laman Reuters pada Rabu (26/11/2025) langkah tersebut menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk merampingkan operasional serta mendorong pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) guna mempercepat pengembangan produk, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan menggenjot produktivitas.
Pengumuman tersebut disampaikan CEO HP, Enrique Lores, dalam sesi jumpa pers pada Selasa, 25 November 2025 waktu setempat. Dia mengatakan langkah efisiensi ini ditargetkan menghemat biaya operasional hingga US$1 miliar atau sekitar Rp16,6 triliun dalam tiga tahun ke depan.
Lores menjelaskan tim yang menangani pengembangan produk, operasi internal, dan dukungan pelanggan akan menjadi bagian yang terdampak.
Pada Februari lalu, HP juga telah melakukan PHK tambahan terhadap 1.000–2.000 pegawai sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi sebelumnya.
Sementara itu, permintaan perangkat PC berkemampuan AI terus meningkat dan telah berkontribusi lebih dari 30% terhadap total pengiriman produk HP pada kuartal yang berakhir 31 Oktober.
HP turut menghadapi tekanan dari lonjakan harga chip memori global, yang dipicu tingginya permintaan pusat data seiring agresifnya investasi Big Tech di infrastruktur AI. Kenaikan harga chip DRAM dan NAND ini diperkirakan akan membebani biaya dan margin keuntungan produsen elektronik seperti HP, Dell, dan Acer.
Lores mengatakan dampak kenaikan harga diperkirakan mulai terasa pada paruh kedua tahun fiskal 2026. Untuk memitigasi tekanan tersebut, HP menyiapkan sejumlah langkah, termasuk memilih pemasok dengan biaya lebih rendah, mengurangi konfigurasi memori, dan menyesuaikan harga produk.
Dari sisi kinerja, pendapatan HP pada kuartal IV tercatat US$14,64 miliar atau sekitar Rp241,6 triliun, melampaui perkiraan analis sebesar US$14,48 miliar atau sekitar Rp238,9 triliun. Namun, perusahaan memproyeksikan laba per saham yang lebih rendah dari ekspektasi pasar, baik untuk kuartal pertama maupun proyeksi tahun fiskal 2026.
Untuk tahun fiskal 2026, HP memprediksi laba per saham berada pada rentang US$2,90–US$3,20, atau sekitar Rp47.850–Rp52.800, di bawah perkiraan analis sebesar US$3,33 atau sekitar Rp54.945.
Proyeksi laba pada kuartal pertama juga diperkirakan berada di kisaran US$0,73–US$0,81, atau sekitar Rp12.045–Rp13.365, dengan titik tengah lebih rendah dibanding ekspektasi pasar sebesar US$0,79 atau sekitar Rp13.035 per saham.
