Prodi Antropologi UGM Masuk Peringkat 51 Dunia Versi QS World University Rankings 2024

14 April 2024, 19:09

TEMPO.CO, Jakarta – Program studi Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM masuk dalam peringkat 51 dunia setelah ditempatkan dalam jajaran peringkat 51-100 dunia versi QS World University Rankings (WUR) by Subject periode 2024.Dekan FIB UGM, Prof. Dr. Setiadi mengatakan bahwa pencapaian antropologi UGM ini tentu membanggakan mengingat sangat jarang prodi di Indonesia yang bisa masuk 100 besar dunia. “Bagi FIB, pencapaian ini menjadi pemicu sekaligus pembelajaran agar prodi lain bisa masuk kategori yang sama,” kata Setiadi dikutip dari laman resmi UGM, Sabtu, 13 April 2024.Menurut Setiadi, pencapaian prodi Antropologi UGM sangat pantas mengingat prodi ini sangat produktif dalam publikasi dan riset-riset kolaboratif internasional. Bahkan prodi yang satu ini juga memiliki tradisi ilmiah yang sangat membanggakan karena riset-risetnya telah dipublikasi dan kolaborasi dengan beberapa negara.Selain itu, Antropologi UGM juga kerap melangsungkan program kerja sama pertukaran dosen dan mahasiswa. Setiadi menjelaskan, hal itu diupayakan dengan mengirim mahasiswa S1, S2, dan S3 untuk riset budaya lain di Eropa dan Asia. “Ini jadi keunggulan tersendiri di prodi ini,” katanya.Setiadi mengaku keberhasilan Antropologi dalam jajaran 100 besar dunia itu tidak lepas dari keunggulan penilaian di sisi akademik, publikasi, jumlah sitasi, impact hingga kualitas lulusan yang dihasilkan. Menurut dia, dukungan yang diberikan FIB UGM dalam ketersediaan dana riset, membuka peluang kerja sama, serta memfasilitasi pengembangan SDM untuk studi lanjut sangat mendukung prodi ini makin maju dan bertaraf internasional.Terlebih, lanjut Setiadi, FIB UGM sudah memiliki kebijakan untuk menetapkan dosen wajib lulus S3. Selain itu, rekrutmen dosen baru juga wajib sudah harus bergelar doktor.Dari sisi SDM, Setiadi menyebutkan saat ini prodi Antropologi memiliki lima guru  besar, 11 orang dosen bergelar doktor, dan empat orang dosen tengah menempuh pendidikan S3. Dia berharap, 100 persen dosen antropologi sudah berlatar belakang doktor semua di awal tahun 2025.Iklan

Adapun dalam hal upaya mendorong publikasi riset, Setiadi mengungkapkan, FIB UGM dalam 5 tahun terakhir rutin menggelontorkan dana hibah penelitian untuk semua dosen. Bahkan untuk saat ini, fokus hibah penelitian diprioritaskan pada pendanaan penelitian kolaboratif internasional, nasional, dan antar universitas.“Kami selalu mendorong dosen mengambil hibah penelitian internasional dengan mengalokasikan anggaran lebih besar. Hibah ini bebas diambil oleh semua dosen FIB. Harapannya publikasi internasional kita semakin bertambah,” katanya.Selain bidang Ilmu Antropologi masuk ranking 51 besar dunia, QS World University Rankings (WUR) by Subject juga menempatkan prodi Arkeologi FIB UGM masuk peringkat 151-200 dunia, prodi bahasa asing FIB UGM di peringkat 151-200 dunia dan prodi Sejarah FIB UGM masuk peringkat 201-230 dunia.Prodi lain di FIB akan terus didorong dengan harpan akan bisa masuk peringkat 100 besar dunia. “Bidang modern language sangat prospektif untuk kami dorong. Termasuk juga prodi Sejarah dan Arkeologi,” tuturnya.Pilihan editor: Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi