Pro dan Kontra Arab Saudi Gelar Perayaan Halloween, Warga Mengaku Tak Tahu soal Halal dan Haramnya

1 November 2022, 8:05

AYOBANDUNG.COM – Arab Saudi kini memperbolehkan warganya merayakan Halloween dengan pesta kostum. Padahal sebelumnya pemerintah setempat melarang perayaan tradisi Celtic ini. Perayaan Halloween ini diselenggarakan di The Boulevard, Riyadh, Arab Saudi pada hari Kamis dan Jumat 28-29 Oktober lalu. Masyarakat pun antusias mengikuti pesta kostum selama acara “Scary Weekend” tersebut.
Baca Juga: Potret Kemeriahan Riyadh Season ‘Halloween’ di Arab Saudi 2022, Warganet Ungkap Hal Ini Seperti dikutip dari Arab News, pengunjung diberikan akses masuk gratis ke The Boulevard dengan syarat mereka harus berdandan dan mengenakan kostum menakutkan.

Meski begitu tujuan acara ini adalah untuk menciptakan suasana yang penuh dengan kesenangan, sensasi menyeramkan, dan kegembiraan karena orang-orang bisa menemukan cerita di balik berbagai kostum yang mereka kenakan. Salah satu peserta, Abdulrahman, memamerkan kostum makhluk mitologi Amerika Utara Wendigo. Legenda mengatakan bahwa makhluk ini adalah roh jahat yang merasuki manusia, mewakili perasaan serakah dan lapar, dan kanibalisme. Ini adalah kali pertama Abdulrahman merayakan Halloween di Saudi. Meski begitu ia tidak tahu apakah perayaan ini halal atau haram dilakukan. Baca Juga: Update Terkini Tragedi Halloween di Itaewon: Korban Tewas Meningkat, di Antaranya 26 WNA “Ini perayaan besar, jujur, dan ada semangat kegembiraan… Dalam hal haram atau halal, saya tidak tahu tentang itu. Kami merayakannya hanya untuk bersenang-senang dan tidak ada yang lain. Kami tidak percaya pada apa pun,” katanya kepada Arab News. Sebenarnya ini langkah bersejarah untuk Arab Saudi yang ingin menerapkan reformasi sosial untuk memodernisasi negara di bawah penguasanya Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) Sementara Halloween telah lama dilarang di negara Timur Tengah ini, para hadirin di acara tersebut justru menggambarkan perayaan ini sebagai bentuk hiburan yang tidak berbahaya. “Tindakan didasarkan pada niat. Aku di sini hanya untuk bersenang-senang,” kata salah satu pengunjung acara, Khaled Alharbi. Baca Juga: Pergi ke Itaewon saat Malam Halloween, Nesie Judge Beberkan Kronologi Tragedi yang Sebabkan 153 Meninggal Alharbi datang bersama keluarganya, yang berpakaian seperti dokter, perawat berlumuran darah. Ini juga pertama kalinya ia dan keluarga merayakan Halloween. Di dekatnya, ada orang berkostum penyihir dengan rambut merah dan topi pesta. wanita tersebut datang bersama temannya yang berpakaian seperti Catwoman. Mereka duduk di trotoar, dan keduanya menceritakan pengalaman mereka kepada Arab News. “Saya pikir makeup juga menginspirasi saya. Ini pertama kalinya saya merayakan Halloween. Tahun lalu saya melewatkan tanggalnya, jadi saya tidak akan melewatkannya kali ini,” kata wanita dengan kostum penyihir itu, Ameera. Baca Juga: Jang Hansol Ungkap Alasan Banyak Orang Muda Korea Rayakan Halloween di Itaewon

Potret perayaan Halloween di Arab Saudi (Instagram/@arabnews)

Mereka menambahkan bahwa acara tersebut adalah kesempatan yang bagus untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan merayakannya dengan warga Saudi. Keduanya bekerja di rumah sakit dan mengatakan bahwa berdandan adalah cara yang bagus untuk menghilangkan stres dan bersenang-senang. “Saya mendukungnya. Ada energi di dalam diri kita,  kita harus mengeluarkannya. Perayaan ini adalah tempat untuk menyalurkan energi ini. Jika ada seseorang yang benar-benar kreatif dan berbakat, yang memiliki imajinasi, mereka dapat mengeluarkannya. Misalnya melalui menggambar atau rias sinematik,” kata Ameera. Namun, perayaan Halloween di negara Muslim yang terkenal konservatif ini justru menuai kritik dari orang-orang Muslim di media sosial. Sebab pemerintah mengizinkan adanya festival non-Muslim yang pernah dilarang itu. Sementara warganet lainnya menuding Arab Saudi memiliki standar ganda, karena sebelumnya tidak mengizinkan perayaan Maulid Nabi Muhammad (SAW), yang dikenal sebagai Al Maulid.***

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi