Sumenep (beritajatim.com) – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah memberikan perhatian khusus kepada M. Noeruddin, guru di Pulau Kangean, Sumenep, yang sepeda motornya dibakar oleh pemuda setempat.
“Saya tidak pernah membayangkan, guru honorer yang sudah mengabdi 30 tahun, mengalami nasib yang tidak diinginkan. Sepeda motornya dibakar. Padahal itu motor pinjaman. Dibakar oleh anak muda Kangean. Ini benar-benar membuat saya sedih,” ujarnya, Selasa (28/01/2025).
Karena itu, politisi PDI Perjuangan ini ingin bertemu langsung dengan Noeruddin untuk mendengar cerita tentang kekerasan yang dialaminya.
Usai mendengar cerita pilu Noeruddin, Said Abdullah meminta semua pihak, terutama politisi PDI Perjuangan untuk ikut memberikan perhatian.
“Guru lahir dari ladang pengabdian. Kok bisa kita tidak terketuk hatinya. Masak kita tidak bisa berempati? Masak tidak ada rasa simpati terhadap beliau yang sudah 30 tahun mengabdikan diri jadi guru honorer? Terutama orang PDI Perjuangan. Harusnya paling depan membantu. Karena PDI Perjuangan ini partainya wong cilik,” tandasnya.
Karena itu, lanjut Said yang juga putra asli Sumenep, ia memberikan bantuan sebuah sepeda motor baru untuk Noeruddin, serta uang tunai Rp 15 juta. “Semoga ini bisa membantu mempermudah Pak Noeruddin saat melaksanakan tugasnya mengajar, setelah sepeda motornya sempat dibakar pemuda setempat,” ucapnya.
Sementara Noeruddin mengaku sangat bersyukur dengan bantuan tersebut. Baginya, bantuan itu merupakan amanat sekaligus tantangan baginya untuk mengabdi sebagai guru di Pulau Kangean.
“Saya tetap akan mengabdi untuk mengajar di Kangean. Terima kasih untuk Pak Said yang sudah peduli pada saya. Ini akan menjadi pelecut semangat saya untuk meneruskan pengabdian saya disini,” tandasnya.
Sebelnya, pada Senin (13/01/2025), Noeruddin (50), guru di SMA Putra Bangsa, Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, sepeda motornya dibakar hingga hangus. Bahkan sebelum itu, guru honorer ini juga diancam dengan pedang.
Pelaku diketahui berinisial AQ (19), pemuda desa setempat, lulusan SMA di luar kota. Noeruddin mengaku tidak tahu persis penyebab pelaku tiba-tiba marah padanya.
Informasinya, pelaku tersinggung dengan ucapan korban saat menjadi pembina upacara di sekolah. Dalam amanatnya, korban menyampaikan agar seluruh siswa selalu taat pada orang tua dan guru-guru, bertingkah laku baik, dan tidak mabuk-mabukan. Jangan sampai berani kepada orang tua, apalagi sampai mengancam untuk membunuhnya, karena ilmunya tidak akan berkah.
Mendengar itu, pelaku tersinggung karena merasa ucapan Noeruddin ditujukan pada dirinya. Padahal, Noeruddin mengaku menyampaikan nasehat itu secara global, tidak khusus tertuju pada seseorang. Tak berselang lama dari kejadian, AQ, pelaku pembakaran sepeda motor itu ditangkap dan ditahan di Polsek Arjasa. (tem/kun)
