Jakarta, CNN Indonesia —
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengatakan ada kecurangan dalam penyaluran pupuk subsidi. Kondisi itu membuat banyak petani sulit mendapatkan pupuk subsidi.
Ia karena itu mengatakan masalah pupuk harus diatasi agar Indonesia bisa swasembada pangan.
“Pangan kita harus menjamin, apalagi kalau di Pulau Jawa para petani, itu namanya intensifikasi. Kita harus bantu benih, bantu pupuk, bantu pestisida,” katanya di acara Trimegah Political and Economic Outlook 2024, Rabu (31/1).
“Kita harus bikin efisien sekarang karena kadang-kadang administrasi permainan-permainan, pupuk yang disubsidi ini dipermainkan, petani sulit menerima. Ini harus kita ringkas. Jangan terlalu banyak orang-orang di tengah yang memanfaatkan” imbuhnya.
Selain soal pupuk, Prabowo juga bicara soal food estate. Ia mengatakan food estate diperlukan untuk membawa RI swasembada pangan.
Ia mengklaim food estate merupakan pemikiran strategis yang sudah ada sejak era Presiden Soekarno.
“Kalau ada tokoh-tokoh nasional yang mempertanyakan (food estate) hanya dua kemungkinan; tidak paham dan tidak mau paham,” katanya.
Isu kelangkaan pupuk menjadi satu senjata yang dimainkan oleh calon presiden Prabowo Subianto untuk menyerang lawannya Ganjar Pranowo di debat pertama calon presiden yang dilaksanakan Selasa (12/12) lalu.
Prabowo mengaku telah menampung keluhan para petani tentang pupuk langka. Dia pun mendapat informasi petani dipersulit akibat kebijakan yang diterapkan Ganjar saat menjadi gubernur.
“Mereka mengeluh kartu tani yang Bapak luncurkan mempersulit mereka mendapatkan pupuk. Mereka ingin pengadaannya disederhanakan,” kata Prabowo kepada Ganjar di Kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12).
Ganjar pun menjawab hal itu dengan menyindir balik Prabowo. Dia mengingatkan bahwa Prabowo yang pernah menjadi ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama dua periode.
Dia juga menyentil pemerintah pusat tentang kelangkaan pupuk. Ganjar berkata kelangkaan pupuk tak hanya terjadi di Jawa Tengah.
“Untuk Pak Prabowo, harus saya ingatkan, Pak. Pupuk langka terjadi di Papua, Pak. Terjadi di Sumatera Utara, Pak. Terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur,” ujarnya.
(tim/agt)