Jakarta –
Morris Garage (MG) Indonesia menatap optimis pasar otomotif Tanah AIr tahun depan. Di sisi lain, MG sadar pasar otomotif dihadapkan berbagai tantangan seperti kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dan penerapan opsen pajak tiap daerah.
He Guowei, Chief Executive Officer MG Motor Indonesia meyakini pasar otomotif Indonesia tahun 2025 sulit tembus satu juta unit. Namun pasar akan mengalami pertumbuhan dibanding 2024.
“Tahun depan ekonomi Indonesia akan lebih baik dari tahun ini. Jadi menurut prediksi saya, penjualan bisa mencapai 920 ribu unit,” ujar He Guowei atau akrab disapa Alec saat media gathering di Senayan, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Kenaikan PPN dan opsen pajak berpotensi ikut mengerek harga mobil. Sebagai produsen baru, MG punya strategi bakal mengenalkan lebih banyak model lagi dengan banderol kompetitif tahun depan. Tujuannya untuk menggairahkan pasar. Tercatat, MG bakal membawa lima produk baru, dan pada akhir tahun bakal memperkenalkan model MPV segmen B.
Sepanjang Januari-November 2024, penjualan wholesales (distribusi pabrik ke dealer) otomotif nasional secara nasional sudah berda di angka 784.788 unit. Morris Garage menjual 3.846 unit atau sekitar 0,5 persen.
Dengan model baru yang diluncurkan, serta kondisi ekonomi yang stabil. MG menargetkan bisa dua kali lipat penjualan di Indonesia pada 2025. Hingga akhir tahun 2024, MG sudah membidik angka lebih dari 4.000 unit.
“Tergantung (target penjualan tahun depan) dengan banyak faktor, kehadiran produk, tantangan produksi, terkadang regulasi pemerintah, (target) minimum dua kali dari tahun ini. Sekitar lebih dari 8.000,” kata pria yang disapa Alec ini.
(riar/din)