PPKM Dicabut: Bukan untuk Gagah-gagahan; PeduliLindungi Akan Disulap

3 January 2023, 6:22

Masyarakat berjalan di terowongan Kendal, Jakarta Selatan, Jumat (30/12/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanPresiden Jokowi telah mencabut PPKM pada Jumat 30 Desember 2022. Jokowi mengatakan, pencabutan itu berdasarkan data kasus COVID-19 di Indonesia yang sudah menunjukkan penurunan.Setelah pencabutan PPKM, ada sejumlah dampak dan penerapan aturan yang disesuaikan. Misalnya, soal penggunaan aplikasi PeduliLindungi hingga kebijakan vaksinasi yang kini tidak lagi menjadi wajib.PPKM dicabut bukan untuk gagah-gagahanJokowi kembali menjelaskan mengapa pemerintah mencabut PPKM. Menurutnya keputusan itu bukan untuk gagah-gagahan.”Pada akhir tahun 2022 kita cabut PPKM bukan untuk gagah-gagahan, tapi memang kajian selama 10 bulan, angka-angka menunjukkan kita bisa mengendalikan COVID-19,” kata Jokowi.Jokowi berharap keputusan ini berdampak positif ke masyarakat. Tentu, angka COVID-19 juga diharapkan tak melonjak lagi.”Semoga bisa nanti mendorong trigger ekonomi kita untuk tumbuh lebih baik daripada tahun 2022,” ucap Jokowi.Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) meninjau Pasar Tanah Abang di Jakarta, Senin (2/1/2023). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTOJokowi ke Tanah Abang Tak Pakai Masker Usai PPKM DicabutJokowi mengunjungi Pasar Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (2/1). Ia ingin memastikan sektor rill berjalan lancar, apalagi Tanah Abang salah satu pusat grosir terbesar di Indonesia.Namun, Jokowi blusukan tanpa memakai masker. Pantauan di lokasi, Jokowi terlihat menyapa warga dan pedagang, termasuk mengamini permintaan berfoto beberapa orang saja.Tak hanya Jokowi, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono juga tak memakai masker.“Saya ingin melihat sektor riil itu bergerak seperti apa karena ini adalah pasar bagi produksi-produksi yang ada di daerah-daerah. Kalau di sini (Pasar Tanah Abang) turun, di sini berhenti, artinya produksinya juga berhenti, juga turun,” kata Jokowi.Padahal, saat mengumumkan PPKM dicabut pada Jumat (30/12) di Istana, Jokowi mengingatkan masker tetap dipakai saat di kerumunan atau tempat tertutup.Menkes Budi Gunadi Sadikin sampaikan keterangan pers di Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/1/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat PresidenYang Sehat dan di Ruang Terbuka Enggak Usah Pakai MaskerMenkes Budi Gunadi Sadikin merespons masih simpang siurnya pemahaman masyarakat soal penggunaan masker. Budi menekankan di kerumunan, sebaiknya masyarakat memakai masker.Namun, jika merasa sehat, dan berada di ruang terbuka maka masyarakat tak perlu memakai masker.“Kalau masyarakat merasa dia sehat, di udara terbuka kayak gini enggak perlu, ya enggak usah. Karena memang ya itu tadi strategi dari pandemi ke endemi itu intervensi dari pemerintah dikurangi tapi ada partisipasi masyarakat ditingkatkan,” kata Budi.Kesadaran masyarakat perlu untuk transisi menuju endemi, pada akhirnya COVID-19 akan seperti flu biasa, jika merasa sakit, maka berobat dengan kesadaran sendiri.Bagaimana dengan instansi lain di pemerintahan? Budi menyerahkan sepenuhnya kepada instansi terkait.Ilustrasi aplikasi PeduliLindungi. Foto: Zabur Karuru/Antara FotoPeduliLindungi Akan Disulap Jadi Satu SehatBudi Gunadi Sadikin membeberkan nasib PeduliLindungi ke depan usai PPKM dicabut Presiden Jokowi. Bukan hanya digunakan untuk COVID, tapi untuk sistem kesehatan secara keseluruhan.“Kami (Kemenkes) adalah subsektornya, kita bikin sistem teknologi informasi yang namanya Satu Sehat, jadi bagian dari satu data Indonesia, kita Satu Sehat,” kata Budi.Keppres soal hal tersebut sudah ditandatangani Jokowi tanggal 17 agustus 2022. Terkhusus untuk data Satu Sehat, Kemenkes diberi deadline sampai 2023“Semua fasilitas kesehatan, rumah sakit contohnya, semua puskesmas, semua klinik, semua apotek, semua laboratorium, harusnya terintegrasi data ke Satu Sehat. Gunanya supaya apa? supaya nanti bisa dimanfaatkan masyarakat,” beber Menkes Budi.“Nanti PeduliLindungi akan kita tranformasikan ke platform Satu Sehat, di mana-mana temen yang sudah punya, karena sudah download, tetap bisa pakai,” imbuh Budi.Pengunjung memindai barcode pedulilindungi dalam kegiatan simulasi kehadiran penonton untuk pertandingan IBL 2022 di Hall Basket Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (7/1/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanNantinya, fungsi aplikasi PeduliLindungi bukan hanya untuk vaksin dan scanning saja. Namun akan bisa digunakan untuk imunisasi anak, cek darah hasil laboratorium, hingga general check up.Bahkan, nantinya, ketika membeli obat di rumah sakit akan turut terintegrasi.“Sehingga terintegrasi dan jadi miliki individu, sekarang kan dimiliki fasilitas kesehatan. Itu akan menjadi milik individu,” ungkap Budi.Ke depan, Budi berharap data tersebut bisa digunakan Pemerintah daerah (Dinas Kesehatan) untuk memahami population health atau kesehatan populasi.