Populer: Bos Garuda Geram Disebut Naikkan Harga Tiket; Rugi Wika Terbesar

5 December 2023, 5:41

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat ditemui usai RDP dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan pada Senin (4/12/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparanDirektur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Irfan Setiaputra meluruskan tudingan harga tiket yang disebut naik 5 kali lipat. Ini menjadi berita paling banyak dibaca pada Senin (4/12).Selain itu ada kabar soal PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang menjadi BUMN Karya dengan kerugian terbesar. Berikut rangkuman berita populer di kumparanBisnis.Bos Garuda Geram Disebut Naikkan Harga TiketDirektur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra meluruskan tudingan harga tiket yang disebut naik 5 kali lipat saat periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023-2024.Irfan bilang, hal tersebut keliru, lantaran menurutnya emiten berkode GIAA yang dipimpinnya tersebut selalu berpegang pada aturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai Tarif Batas Atas (TBA).Irfan bahkan mengucap sumpah bahwa pihaknya tidak pernah membanderol harga tiket pesawat tanpa memperhatikan aturan yang berlaku.Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia dan pesawat Citilink. Foto: aiyoshi597/Shutterstock”Kalo bisnis iya (naik), tapi kalau teman sebelah enggak tau jual berapa. Kalau kita konsisten sesuai TBA ya, itu demi Tuhan Bu, enggak boleh kita naik-naikin seenaknya jidat,” kata Irfan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan pada Senin (4/11).”Ini serius Bu, seperti enggak terdengar di mana-mana, seolah-olah kita naikin, apalagi 5 kali lipat itu zalim. Jangan terlalu tipis Bu buktinya, itu cuma gosip,” tambah Irfan.Keluhan kenaikan harga tiket Garuda disampaikan oleh Anggota Komisi VI Fraksi PDIP Evita Nursanty dalam forum Raker. Evita bilang, maskapai Garuda Indonesia dan Citilink telah menyalahi aturan dengan membanderol harga tiket hingga lima kali lipat dari harga normal. Padahal, menurutnya, Kemenhub telah menetapkan aturan mengenai TBA sebesar 15 persen.”Untuk Citilink dan Garuda, kalau enggak salah Kemenhub udah bikin aturan boleh naik 15 persen dari harga tertinggi, tapi kan kita tahu di saat liburan ini naiknya bukan 15 persen tapi 5 kali lipat,” kata Evita.PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencetak rugi bersih senilai Rp 5,88 triliun di kuartal III 2023. Rugi tersebut meningkat 21.228 persen dibandingkan kuartal III 2022 senilai Rp 27,96 miliar.Ini mencatatkan WIKA sebagai BUMN Karya dengan rugi bersih terbesar dibanding emiten lainnya. Posisi kedua ditempati oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk senilai Rp 2,83 triliun.Lonjakan kerugian WIKA disebabkan rugi usaha membengkak menjadi Rp 4,51 triliun dibandingkan rugi usaha di kuartal III 2022 senilai Rp 595,95 miliar. Beban lain-lain Wijaya Karya tercatat senilai Rp 4,51 triliun.Beban tersebut ditopang oleh penurunan nilai senilai Rp 3,04 triliun dan penghapusan pekerjaan dalam proses konstruksi senilai Rp 666,95 miliar. Selain itu, terdapat beban keuangan yang naik menjadi Rp 2,3 triliun.“Pada 30 September 2023, KSO WIKA-CRIC-CRDC-CREC-CRSC mencatat saldo pekerjaan dalam proyek konstruksi (PDKPK) atas proyek High Speed Railway Jakarta Bandung milik KCIC sebesar Rp 4,69 triliun, yang merupakan klaim atas cost over run,” tulis manajemen WIKA dalam laporan keuangan, dikutip Minggu (3/12).WIKA membukukan pendapatan senilai Rp 15,07 triliun, naik 17,88 persen dibandingkan kuartal III 2022. Segmen infrastruktur dan gedung menyumbang pendapatan terbesar senilai Rp 8,09 triliun, disusul oleh segmen industri senilai Rp 3,42 triliun.