Ponorogo (beritajatim.com) – Tercatat ada 4 pemuda yang sempat diamankan di Pos Lantas Dengok, jelang rencana demo di depan Gedung DPRD Ponorogo pada Senin (1/9/2025) lalu. Namun, akhirnya Polres Ponorogo memulangkannya ke rumah masing-masing. Mereka sebelumnya dicurigai hendak menyusup dalam aksi unjuk rasa yang dikabarkan bakal berlangsung di Bumi Reog tersebut.
Empat orang itu diamankan, setelah sejumlah pengemudi ojek online (ojol) lokal dan Satlantas Polres Ponorogo mendapati kejanggalan. Saat diperiksa di lokasi, tak seorang pun mengenali mereka sebagai bagian dari komunitas ojol di Ponorogo. Kecurigaan pun muncul, hingga informasi sempat beredar bahwa mereka merupakan penyusup dalam demo.
Namun, hasil pemeriksaan mendalam, memastikan hal tersebut tidak benar. Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Imam Mujali, menegaskan ke-4 pemuda itu tidak memiliki kaitan dengan rencana aksi maupun upaya provokasi.
“Mereka bukan bagian dari kelompok penyusup yang akan membuat onar, dan tidak ada niatan ikut demo. Hasil pemeriksaan menyebutkan mereka warga asli Ponorogo,” kata AKP Imam Mujali, Rabu (3/9/2025).
Dia juga menerangkan, jaket hijau ojol yang dikenakan para pemuda itu bukanlah atribut resmi untuk bekerja sebagai pengemudi online. Mantan kanit Jatanras Polda Jatim yang ikut melakukan pendalaman kasus.
Ia menyebut, tidak ada hubungan antara keempat pemuda itu dengan kelompok penyusup atau pihak yang berniat melakukan aksi anarkis. Karena tidak terbukti bersalah, mereka dipulangkan. “Itu jaket lama yang mereka beli sendiri, jadi bukan tanda bahwa mereka driver ojol,” pungkasnya. (end/kun)
