Lumajang (beritajatim.com) – Sosok Edi, terduga pelaku utama penanam ganja di lereng Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur masih belum terungkap hingga penghujung tahun 2025.
Kepolisian Resort (Polres) Lumajang bahkan mengalami kesulitan untuk memburu jejak Edi yang sudah lama dimasukan dalam daftar pencarian orang (DPO).
Padahal, sebelumnya polisi sudah mengantongi sebuah identitas berupa foto yang diduga kuat sebagai sososk Edi.
Sebagai informasi, sosok Edi disebut-sebut sebagai otak dari aktivitas ilegal penanaman ganja di kawasan hutan konservasi Gunung Semeru.
Adapun perannya, Edi diketahui merupakan orang yang menyediakan lahan, bibit, pupuk hingga pengepul hasil panen tanaman ganja.
Kapolres Lumajang AKBP Alex Sandy Siregar mengatakan, pihaknya masih terus berupaya untuk memburu DPO Edi.
Menurutnya, belum ada hasil yang didapat dari upaya pencarian di beberapa tempat yang diduga kuat menjadi tujuan pelarian Edi.
“Jadi memang masih ada DPO yang saat ini melarikan diri, dan kita masih terus melakukan pencarian. Namun di beberapa tempat yang sudah kita lakukan pencarian belum kita temukan,” terang Alex saat dikonfirmasi di Mapolres Lumajang, Rabu (31/12/2025).
Meski sudah mengantongi identitas berupa foto, polisi masih sangat kesulitan untuk mengungkap siapa Edi.
Alex mengaku, Edi seolah-olah sangat mudah memanipulasi identitasnya untuk mengelabui masyarakat bahkan petugas.
Sehingga, Alex menyebut pihaknya harus berupaya dengan lebih teliti selama melakukan proses pencarian.
“Identitas inikan gampang sekali dimanipulasi, dengan merubah gaya, dengan merubah warna dan ciri-ciri. Itu untuk mengelabui petugas dan seluruh masyarakat. Jadi, dibutuhkan ketelitian khusus dalam melakukan upaya penyelidikan pencarian,” ungkapnya. (has)
