Polres Kediri Kota Gandeng Perguruan Silat Jaga Kamtibmas Pasca Kerusuhan

Polres Kediri Kota Gandeng Perguruan Silat Jaga Kamtibmas Pasca Kerusuhan

Kediri (beritajatim.com) – Pasca kerusuhan yang melanda Kota Kediri dan berujung pada rusaknya Mapolres Kediri Kota, Satlantas, sejumlah polsek, pos polisi, hingga Gedung DPRD, jajaran Polres Kediri Kota menggelar kegiatan silaturahmi kamtibmas bersama perguruan pencak silat. Acara ini melibatkan puluhan perguruan silat dari Kota maupun Kabupaten Kediri.

Langkah ini diambil sebagai upaya meredam potensi konflik sekaligus membangun komitmen bersama dalam menjaga keamanan wilayah.

“Tujuannya kita ajak bersama sama menjaga Kamtibmas di Kota Kediri. Mari bersama sama berkomitmen menjaga situasi yang aman ini untuk selalu ditingkatkan. Kita ajak berpartisipasi perguruan pencak silat yang ada di Kota mau pun Kabupaten turut menjaga warga, menjaga kota dan menjaga nama baik perguruan pencak silat,” jelas Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, pada Selasa (2/9/2025).

Dalam pertemuan tersebut, digelar deklarasi bersama yang salah satu poinnya menegaskan rasa prihatin Ketua IPSI Kota dan Kabupaten atas insiden kerusuhan. Deklarasi itu juga memuat dukungan penuh kepada Polri untuk menindak tegas para pelaku kerusuhan sesuai hukum.

Tercatat 14 perguruan silat dari Kota Kediri dan 12 perguruan silat dari Kabupaten Kediri hadir dalam kegiatan tersebut.

Ketua Umum IPSI Kota Kediri, Siswanto, mengapresiasi inisiatif Polres Kediri Kota yang berhasil mempertemukan seluruh perguruan silat dalam satu forum pasca peristiwa yang mencoreng nama daerah tersebut.

“Kami dari anggota IPSI semuanya dikumpulkan di Polres Kediri Kota dalam rangkah khususnya untuk membantu mengamankan menertibkan sekaligus menjaga keamanan khsusnya Kota Kediri. Kami sudah memanggil anggota kami yang tergabung di IPSI Kota Kediri untuk selalu mengamankan dan menjaga kondisi keamanan,” terangnya.

Ia menambahkan, IPSI berkomitmen menjaga suasana guyub rukun dengan semangat seduluran saklawase.

Sebelumnya, kerusuhan di Kediri terjadi pada Sabtu malam (30/8/2025) setelah aksi unjuk rasa di Taman Sekartaji memanas. Ribuan massa, sebagian besar remaja, menyerang Mapolres Kediri Kota, membakar Gedung DPRD, pos polisi, serta polsek. Selain itu, sejumlah fasilitas pemerintah dijarah. Polisi bergerak cepat dengan menetapkan 15 orang tersangka dari peristiwa tersebut. [nm/ian]