Polres Bangkalan Gelar Operasi Zebra Semeru 2025 untuk Tekan Kecelakaan Lalu Lintas

Polres Bangkalan Gelar Operasi Zebra Semeru 2025 untuk Tekan Kecelakaan Lalu Lintas

Bangkalan (beritajatim.com) – Polres Bangkalan resmi meluncurkan Operasi Zebra Semeru 2025 sebagai langkah tegas untuk menekan jumlah korban kecelakaan lalu lintas di wilayah setempat.

Operasi yang berlangsung selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya disiplin berlalu lintas.

Meskipun data Satlantas Polres Bangkalan menunjukkan penurunan jumlah kejadian kecelakaan pada 2025, jumlah korban luka ringan justru mengalami peningkatan sebesar 4 persen. Dari 413 kasus pada 2024, jumlah tersebut naik menjadi 429 kasus pada tahun ini.

Kenaikan ini menjadi perhatian serius bagi Polres Bangkalan, yang merasa perlu untuk memperketat pengawasan dan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas yang berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal.

Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono mengungkapkan bahwa dalam Operasi Zebra Semeru 2025 ini, ada delapan pelanggaran prioritas yang menjadi target utama.

Di antaranya adalah pengendara roda dua yang tidak memakai helm SNI, pengemudi yang tidak mengenakan sabuk pengaman, penggunaan ponsel saat berkendara, melawan arus, pengendara di bawah umur, melanggar batas kecepatan, mengemudi di bawah pengaruh alkohol, kendaraan tidak laik jalan, kendaraan over dimension dan over load (ODOL), serta berboncengan lebih dari satu orang.

“Kami ingin menekan pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan fatal, sekaligus meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas,” ujar AKBP Hendro.

Operasi ini juga menjadi bagian dari upaya Polri untuk memperkuat pelayanan publik, khususnya dalam hal layanan SIM, STNK, dan BPKB. Selain itu, digitalisasi layanan lalu lintas juga menjadi fokus, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat dan transparan.

“Operasi Zebra Semeru 2025 diharapkan menjadi momentum penting untuk mengembalikan kesadaran dan budaya tertib berlalu lintas di Bangkalan,” tambah Kapolres.

Dengan berfokus pada pelanggaran lalu lintas yang paling berbahaya, diharapkan operasi ini dapat meminimalkan kecelakaan yang mengancam keselamatan pengendara dan masyarakat sekitar. [sar/suf]