Polisi Ungkap Pembunuhan Istri Siri di Jombang, Tersangka Ditangkap di Lampung Timur

Polisi Ungkap Pembunuhan Istri Siri di Jombang, Tersangka Ditangkap di Lampung Timur

Jombang (beritajatim.com) – Setelah hampir dua pekan dalam pelarian, Purnomo (63), pria yang diduga membunuh istri sirinya, Tri Retno Jumilah (62), akhirnya berhasil ditangkap oleh jajaran Satreskrim Polres Jombang. Penangkapan tersebut dilakukan pada Jumat malam (21/11/2025), sekitar pukul 23.15 WIB, di Desa Rajabasa Baru, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur.

Tersangka ditangkap setelah melakukan pelarian ke Lampung, usai membunuh korban dengan cara brutal menggunakan linggis. Selain menangkap Purnomo, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk uang dan perhiasan milik korban yang diduga diambil oleh tersangka setelah pembunuhan tersebut.

Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Dimas Robin Alexander, menjelaskan, bahwa tersangka melarikan diri ke Lampung setelah kejadian. “Tersangka ini dulu bekerja di Lampung selama sekitar 10 tahun. Dia menggeluti usaha vulkanisir ban, dan di sana dia memiliki banyak kolega,” terang Dimas.

Menurut keterangan polisi, Purnomo meninggalkan rumah pada Minggu pagi (9/11/2025) setelah menghabisi nyawa Tri Retno pada malam sebelumnya. Ia menggunakan transportasi bus menuju Pelabuhan Merak, dan melanjutkan perjalanan menyeberang ke Lampung.

Motif pembunuhan ini pun terungkap setelah Purnomo mengaku kepada polisi bahwa ia membunuh istri sirinya karena sering diejek. “Sementara seperti itu pengakuannya,” kata Dimas menambahkan.

Pihak kepolisian berhasil mengungkap kronologi pembunuhan bermula dari kecurigaan anak korban, Eko Nursoleh (40), yang tidak dapat menghubungi ibunya pada Senin (10/11/2025). Eko kemudian mengirimkan buah jeruk ke rumah ibunya, namun mendapati pintu rumah terkunci. Ia memutuskan untuk menggantungkan jeruk tersebut di gagang pintu, berharap ibunya akan mengambilnya.

Namun, pada Kamis (13/11/2025), bau busuk mulai tercium dari dalam rumah, dan jeruk yang digantungkan Eko tak kunjung diambil. Eko, yang semakin khawatir, memutuskan untuk mendobrak pintu belakang rumah. Di sanalah ia menemukan jasad ibunya yang sudah tak bernyawa, tertutup selimut di dalam rumah. [suf]