Bojonegoro (beritajatim.com) – Satreskrim Polres Bojonegoro kembali menangkap 2 terduga pelaku pengeroyokan di Desa Semambung Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Dalam pengeroyokan itu, Andrian (20) pemuda asal Desa Banjaran, Kecamatan Baureno tewas.
“Total sudah ada 11 (terduga) pelaku (sudah diamankan dan telah ditetapkan tersangka),” ujar Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah, Selasa (23/7/2024).
Meski sudah ada 11 terduga pelaku yang diamankan, pihaknya kini masih melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku lain. Dari 11 terduga pelaku itu, 8 diantaranya masih dibawah umur, sedangkan 3 pelaku lainnya sudah dewasa.
“Masih (belum tertangkap semua). Anggota masih lidik yang lain,” tegas Pria lulusan Akpol tahun 2012 itu.
Disinggung perihal benda tajam yang kemungkinan dibawa para pelaku saat peristiwa kejadian berlangsung, mantan Kasat Reskrim Polres Kepulauan Seribu itu mengaku masih melakukan pendalaman. “Masih didalami (terkait itu), Mas,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kepolisian telah menemukan adanya dugaan penganiayaan terhadap meninggalnya Andrian (20) remaja asal Desa Banjaran Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro, pada Sabtu (13/7/2024) dini hari. Hal itu setelah adanya bukti-bukti rekaman CCTV , olah TKP, dan keterangan 12 saksi.
Adapun, kronologi kematian A (20) itu bermula saat dirinya bersama teman-temannya berfoto-foto di Jembatan Kanor-Rengel (Kare). Kemudian, saat masih asyik foto, ada segerombolan remaja sekitar 8 motor menuju ke arahnya dengan pandangan sinis. Korban bersama teman-temannya kemudian kabur.
Namun, gerombolan terduga pelaku itu mengejar korban dengan mengendarai sepeda motor. Setelah berhasil dikejar, korban kemudian dikeroyok. Kematian korban awalnya juga diindikasikan meninggal karena kecelakaan lalu lintas.
Saat, kecepatan tinggi tersebut, diduga korban yang berboncengan dengan REA menabrak pembatas jalan hingga akhirnya tercebur di saluran air dan meninggal dunia dengan keadaan penuh luka. [lus/beq]
