Jombang (beritajatim.com) – Jombang diguncang kasus dugaan pembunuhan seorang siswi SMA kelas XII, Putri Regita Amanda (18). Dia ditemukan tewas di sungai Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan dan telah mencurigai beberapa orang terkait kasus tersebut.
Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memiliki sejumlah orang yang dicurigai, namun belum bisa menyebutkan jumlah pasti karena kasus ini telah memasuki tahap penyidikan.
“Ada beberapa yang kita curigai. Namun kalau jumlahnya tidak bisa kita sebutkan. Karena sudah masuk ranah penyidikan,” ujar Kapolres Jombang saat memberikan keterangan pada Rabu (12/10/2025).
Kapolres memastikan bahwa pihak kepolisian bekerja cepat untuk mengungkap kasus ini guna memberikan keadilan bagi keluarga korban. “Doakan dalam waktu dekat segera terungkap,” tambahnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, menyampaikan bahwa sedikitnya empat orang telah diperiksa dalam kasus ini. Satu di antaranya adalah orang yang pertama kali menemukan jasad korban mengambang di sungai.
Tiga lainnya adalah teman korban yang berstatus pelajar salah satu SMK di Kecamatan Sumobito. Polisi juga telah meminta keterangan dari pihak keluarga.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa korban terakhir kali terlihat pada Senin (10/2/2025) sore. Putri Regita Amanda sempat berpamitan kepada ayahnya untuk melakukan transaksi jual beli menggunakan sistem Cash on Delivery (COD). Namun, ia tidak menyebutkan dengan siapa akan bertemu.
Korban berangkat dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario serta membawa ponsel sebagai alat komunikasi. Namun, sejak pukul 19.00 WIB, ponselnya tidak dapat dihubungi. Kondisi tersebut berlangsung hingga pukul 21.00 WIB.
Pada pukul 01.00 WIB, ponsel korban sempat berdering, tetapi tidak diangkat. Keesokan paginya, pihak keluarga menerima kabar bahwa korban telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di sungai.
“Sepeda motor dan ponsel milik korban tidak kita temukan. Kemungkinan dibawa kabur oleh pelaku. Kita masih menyelidiki kasus ini, termasuk mengungkap dengan siapa korban melakukan COD,” jelas Margono.
Hingga kini, polisi terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap motif di balik dugaan pembunuhan dan memastikan pihak yang bertanggung jawab segera diadili. [suf]
