Polisi Bakal Cek DNA Usut Satu Keluarga Tewas Bunuh Diri di Jakut

18 March 2024, 23:00

Jakarta, CNN Indonesia — Polisi bakal melakukan cek DNA pada tali yang dipakai untuk mengikat para korban, guna mengusut kasus dugaan bunuh diri satu keluarga di apartemen daerah Penjaringan, Jakarta Utara.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan hal ini dilakukan untuk memastikan apakah ada orang lain yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
“Peristiwa pertanyaan besar apakah bunuh diri atau kah ada pihak lain ya kan. Nah itu yang kemudian nanti harus kita jawab menggunakan scientific investigation-nya menunggu hasil pemeriksaan dari labfor tentang DNA,” kata Gidion kepada wartawan, Senin (18/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“DNA yang di mana? DNA yang ada di tali ya yang ditemukan di TKP satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban,” lanjutnya.

Disampaikan Gidion, pihaknya juga masih mendalami soal penggunaan tali untuk saling mengikat satu sama lain dalam aksi bunuh diri tersebut.
Termasuk, mendalami soal apakah ada anggota keluarga yang menolak melakukan aksi bunuh diri sehingga akhirnya diputuskan untuk mengikat tali satu sama lainnya.
“Nah ini pertanyaan penyelidikan ya, siapa sih yang menentukan si ibu berpasangan dengan anak laki-laki, kemudian si bapak berpasangan dengan anak perempuan, pasti kan ada aktor iya kan tapi apakah aktor ini ada orang lain atau dari empat itu, dari empat orang yang mengalami yang kemudian meninggal itu ya kan,” tutur Gidion.
Lebih lanjut, Gidion menduga aksi bunuh diri ini memang sudah direncanakan. Namun, akan diselidiki lebih lanjut apakah direncanakan oleh salah satu dari korban, atau justru orang lain.
“Direncanakan pasti karena sudah menyiapkan tali. Namun yang jadi pertanyaan siapa yang menginisiasi,” ucap dia.
“Pembuktiannya dari tali tadi, ada enggak campur tangan orang lain dalam melakukan persiapan terakhir itu,” lanjutnya.

Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas karena diduga melakukan aksi bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topaz, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).
Keempatnya adalah pria berinisial EA (50), perempuan AIL, laki-laki JWA (13) dan perempuan JL (16).
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan keempat korban tiba di apartemen sekitar pukul 16.02 WIB dengan menggunakan mobil Grand Max.
Agus menyebut berdasar rekaman di CCTV, EA sempat mencium kening tiga anggota keluarganya itu sebelum terjun. Tak hanya itu, mereka juga lompat dari lantai 22 dengan kondisi tangan saling terikat.
“Para korban ini masuk dalam lift, terekam (dalam CCTV), ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas,” kata Agus, Senin (11/3).

(dis/dna)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi