Surabaya (beritajatim.com) – Polda Jatim membeberkan peran 2 pelaku casting palsu di Surabaya. Diketahui, 2 orang berinisial S dan N warga Gresik ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penyebaran video syur bermodus casting palsu.
Kasubdit II Ditressiber Polda Jatim, AKBP Charles P Tampubolon menjelaskan, pelaku S mempunyai peran sebagai fotografer dalam prosesi pemotretan dan perekaman video para peserta casting palsu. Ia mengiming-imingi peserta akan main di iklan snack dan permen.
“Tersangka S juga mengambil video melalui kamera tersembunyi yang sudah diatur. Lalu dia lalu mengumpulkan video lalu diedit,” kata Charles, Senin (23/11/2024).
Sementara tersangka N dia membantu menyiapkan tempat pemotretan, kamera dan lokasi perekaman. Ia juga melakukan perekrutan kepada korban yang akan diambil foto dan video. Tersangka N juga melakukan bujuk rayu ke peserta agar mau mengikuti casting.
“Pelaku juga punya rekan lain. Ia melakukan hal yang sama atas bujukan dan pengejaran pelaku. Sehingga ia melakukan hal yang sama juga. Kami masih dalami terkait pelaku lain,” tuturnya.
Diketahui sebelumnya, Korban Casting Palsu di Surabaya berjumlah lebih dari 200 orang. Kebanyakan, para korban adalah supermodel dan artis.
Dua pelaku berinisial S dan N warga Gresik menjebak para korbannya dengan alasan casting untuk iklan makanan ringan dan permen lolipop sejak tahun 2015. Mereka mengelabui korbannya dengan undangan casting.
Saat tiba di lokasi casting tepatnya di sebuah apartemen di Surabaya, para korban diminta untuk berganti pakaian. Kedua pelaku yang sudah memasang kamera tersembunyi di kamar ganti akhirnya mendapatkan rekaman video perempuan bugil. Oleh kedua pelaku, video itu dijual lewat berbagai media sosial.
“Kedua pelaku sudah punya ratusan video bugil dari para korban. Total korban lebih dari 200 orang,” kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto, Jumat (20/12/2024).
Dirmanto menjelaskan, para pelaku membuat promosi dengan menjanjikan para korban menjadi artis, model dan profesi lainnya yang berhubungan dengan dunia entertain.
“Para pelaku sudah berniat dengan memasang instalasi kamera di kamar ganti,” tutur Dirmanto. (ang/ian)
