Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pj Bupati Magetan Respon Keluhan Pengelola Wisata Penyangga

Pj Bupati Magetan Respon Keluhan Pengelola Wisata Penyangga

Magetan (beritajatim.com) – Pj Bupati Magetan Hergunadi merespon keluhan sejumlah pengelola wisata penyangga terkait anjloknya jumlah kunjungan sepanjang libur Lebaran 2024. Hergunadi berjanji bakal melakukan evaluasi secepatnya sehingga bisa segera ditemukan solusi yang tepat. 

“Tentu akan segera kami lakukan evaluasi. Kami akan dorong untuk kolaborasi mempermudah pemasaran sejumlah wisata penyangga,” kata Hergunadi, Selasa (16/4/2024) 

Untuk mengantisipasi buka tutup Jalan Raya Sarangan-Magetan saat padat, pihaknya sudah memiliki wacana agar mengaktifkan jalur selatan Magetan Kota. Sehingga, kendaraan yang masuk mulai Alun-alun Magetan diarahkan ke Jalan Karya Dharma kemudian ke arah Desa Bulugunung, Kecamatan Plaosan. 

“Lewat jalan tersebut kan sudah bagus jalannya. Sudah aspal bagus, dan memang hanya perlu pemeliharaan jalan saja. Tentunya, ini segera kami laksanakan sosialisasi, tidak perlu menunggu momen libur panjang,” kata Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Magetan itu. 

Dalam waktu dekat, pihaknya segera melakukan evaluasi pun segera menambah rambu penunjuk untuk menuju sejumlah wisata penyangga di Magetan. “Tentu ini masukan bagus dari rekan-rekan pengelola wisata penyangga. Kami segera lakukan sosialisasi dan menambah rambu,” pungkas Hergunadi. 

Sebelumnya diberitakan, momen libur Lebaran 2024 membuat wisatawan berbondong-bondong ke Magetan. Meski kunjungan wisata Telaga Sarangan tembus 20 ribu lebih pengunjung namun tidak dengan sejumlah wisata penyangga yang ada di sekitarnya. Diduga, penutupan Simpang 3 Sidorejo di Jalan Raya Sarangan-Magetan jadi biangnya. 

Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan, kunjungan wisata di Telaga Sarangan pada Minggu (14/4/2024) mencapai 22.830 kunjungan. Namun, untuk Mojosemi Forest Park hanya 1.710 kunjungan. Bahkan, untuk ikon wisata asal Kecamatan Poncol yakni Taman Wisata Genilangit hanya 497 kunjungan saja. Untuk Wana Wisata Alastuwo hanya 124 kunjungan.

Edy Suko Cahyono, Pengelola Taman Wisata Genilangit mengeluhkan buka tutup simpang tiga Sidorejo di Jalan Raya Sarangan-Magetan. Menurutnya, sejumlah kendaraan wisatawan yang hendak ke Sarangan justru disuruh putar balik. 

“Akhirnya, belum sampai Plaosan saja sudah kembali. Padahal, kalau diperbolehkan naik sampai pertigaan di depan Polsek Plaosan itu, saat Sarangan penuh, wisatawan bisa diarahkan ke sejumlah wisata di Poncol sembari menunggu Sarangan longgar,” terang Edy, Senin (15/4/2024).

Dia menilai, Pemkab Magetan dan instansi terkait gagal memanfaatkan momen Libur Lebaran 2024. Lantaran, selisih jumlah kunjungan Telaga Sarangan yang dikelola Pemkab Magetan dengan wisata lain yang dikelola swasta sangat jauh. 

“Padahal, wisatawan itu bisa diarahkan untuk berkunjung ke sejumlah wisata lain. Di lapangan, ketika Sarangan penuh, tidak ada yang mengarahkan ke lokasi wisata lain, jalannya saja tidak dikasih tahu. Padahal, kalau mereka mampir ke lokasi wisata selain Sarangan, ya perputaran ekonomi juga terjadi lho,” lanjut Edy. 

Dia mendorong, Pemkab Magetan dan Polres Magetan agar mengevaluasi skema pengaturan arus lalu lintas jika menjelang momen libur panjang. Pasalnya, jika skema yang sudah dilaksanakan seperti libur Lebaran 2024 dipakai lagi tahun depan, bakal berdampak lebih signifikan pada wisata yang dikelola swasta. 

“Bisa-bisa gulung tikar gara-gara buka tutup persimpangan Sidorejo, tanpa ada arahan jelas untuk ke wisata penyangga. Lokasi wisata penyangga dan jalannya harus ditunjukkan oleh petugas di lapangan,”  papar Edy. 

Hal serupa juga dikeluhkan oleh Teguh Hariyadi, Pengelola Wana Wisata Alastuwo di Kecamatan Poncol Magetan. Teguh menilai perhatian Pemkab Magetan terhadap hanya tertuju pada Telaga Sarangan. Sementara, support terhadap wisata lain masih kurang terutama publikasi baik di medsos maupun papan tulisan di jalan-jalan protokol.

“Ketika pengunjung dari luar kota yang berkunjung ke Magetan hanya difokuskan kepada satu titik yaitu Sarangan. Meski Pengunjung menumpuk tetap dimasukkan terus sedangkan kondisi jalan macet yang seharusnya pengunjung bisa di arahkan ke wisata alternatif sambil menunggu kepadatan Sarangan terurai,” terangnya. 

Teguh juga mengatakan, Pemkab Magetan seolah menganggap wisata selain Sarangan adalah kompetitor. Padahal, wisata penyangga seharusnya dianggap sebagai pelengkap. “Kan bisa ditawari paket tour kepada pengunjung terutama dari luar kota,” terangnya. 

Berikut data kunjungan wisata seluruh destinasi wisata di Magetan pada 14 April 2024: 

Telaga Sarangan : 22.830 orang.
Telaga Wahyu :  176 orang.
Mojosemi Forest Park : 1.710 orang.
Magetan Park :   671 orang.
TWD Jabung :  748 orang.
Kebun Refugia :  733 orang.
Parang Hill :  213 orang.
Lawu Green Forest :   505 orang.
Wana Wisata AlasTuwo :   124 orang.
Taman Genilangit :  497 orang.
Sendang Bening :  333 orang.
Magetan Green Garden :   139 orang.
Kolam Renang Banyu Biru :   720 orang.
Taman Tirto Gumarang :   185 orang.
Pendakian Cemoro Sewu :   307 orang.
WBL Petungrejo :   75 orang.
Kolam Renang Sumber Barokah :   219 orang.
Museum Joko Tingkir Temboro :  tutup.
Kolam Renang Soheden :  118 orang
Kebun Buah Srogo : tutup.
Randugede Hidden Paradise :  250 orang.
Sorbendo : 250 orang.
Sendang Growong :  300 orang.
Jalan Tembus : 2.610 orang.

[fiq/beq]