PITI Sesalkan Ceramah yang Melecehkan Islam

16 April 2024, 1:34

Diharapkan ke depan hal-hal yang bersifat pelecehan terhadap agama tidak terulang lagi oleh siapapun dan kepada siapapun.(123rf.com)

KETUA Umum Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Dr. H. Serian Wijatno mengharapkan Pendeta Gilbert Lumoindong meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam karena ucapannya yang dinilai melecehkan kaum Muslim. 
Serian mengemukakan itu ketika ditanya  wartawan di Jakarta, Senin malam (15/4) berkaitan dengan viralnya ceramah Pendeta Gilbert Lumoindong yang  membandingkan zakat umat Islam yang 2,5 persen, sementara Kristen 10 persen. Dalam ceramahnya itu dia juga menirukan gerakan-gerakan shalat yang tidak pada tempatnya.
Karena itulah, PITI sebagai bagian dari unsur organisasi Islam di Indonesia menyesalkan dengan apa yang dilakukan  oleh pendeta tersebut. “Sebagai tokoh agama yang cukup dikenal seharusnya beliau bisa bersikap bijak dan mengayomi dan jangan melakukan ceramah yang isinya mengolok-olok cara beribadah umat lain khususnya Islam,” ujar Serian yang juga duduk di kepengurusan pusat ormas Islam seperti DMI, MUI dan Parmusi. 
Baca juga : PP Perti: Masyarakat Jangan Terkotak-kotak
Lebih lanjut Serian juga menilai agar pemuka agama seperti Pendeta Gilbert Lumoindong dapat melihat secara peka kondisi nasional saat ini pascapemilu dan  pemilihan presiden yang harus benar-benar dijaga kondusifitasnya. 
Karena itu, sebelum masalah tersebut berkembang lebih jauh, Serian mengharapkan  agar Pendeta Gilbert meminta maaf secara terbuka kepada umat Islam secara khusus.  Mengingat apa yang disampaikan dalam ceramahnya itu sudah viral tersiar di media sosial YouTube. “Nah, YouTube ini kan bisa diakses semua orang?” ujarnya retoris. 
Ke depannya, Serian berharap hal-hal yang bersifat pelecehan terhadap agama tidak terulang lagi oleh siapapun dan kepada siapapun.  “Karena hal itu dapat menimbulkan perpecahan antarumat beragama. Bagi kami di Islam itu ada prinsip toleransi yang dikutip dari surat Al Kafirun yakni “lakum dinukum waliyadin” yang artinya bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Nah kita implementasikan itu dengan baik,” tegasnya. (H-2)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi