Blitar (beritajatim.com) – Wali Kota Blitar Santoso, memimpin upacara hari jadi ke 118 Kota Blitar. Dengan mengenakan pakaian khas Kota Blitar, Santoso memimpin peringatan hari jadi yang ke 118, di titik nol kota.
Meski digelar pada bulan ramadhan, namun upacara hari jadi Kota Blitar ini tetap berjalan khidmat. Sejumlah pemimpin kepala daerah lain seperti Kabupaten Blitar hingga Tulungagung pun turut hadir dalam peringatan hari jadi Kota Blitar yang ke 118.
Peringatan hari jadi ke 118 Kota Blitar ini pun mengusung tema keren kuthane mulya wargane. Santoso pun berharap pada momen hari jadi ini semua unsur masyarakat bersatu untuk mewujudkan Kota Blitar yang keren.
“Prestasi yang telah diraih tentu semakin menambah semangat bagi seluruh warga kota untuk terus berkontribusi dalam pembangunan sehingga Kota Blitar menjadi kota yang unggul, keren, bermartabat serta makmur,” kata Santoso, Wali Kota Blitar, Senin (01/04/24).
Sebelum kegiatan upacara, Forkompinda Kota Blitar juga terlebih dahulu berziarah ke sejumlah makam leluhur. Setelah itu Forkopimda Kota Blitar juga menggelar tasyakuran bersama masyarakat.
Karena diadakan di bulan ramadhan, Pemkot Blitar juga menyelipkan sejumlah kegiatan keagamaan dalam rangkaian peringatan hari jadi ini, yakni seperti santunan anak yatim. Semua kegiatan itu dipimpin langsung oleh Wali Kota Blitar, Santoso.
“Peringatan hari jadi ke 118 Kota Blitar yang bertepatan di bulan ramadhan ini dilaksanakan mulai tanggal 31 Maret 2024 dan diisi dengan ziarah ke makam leluhur, syukuran serta santunan anak yatim dan kita joget flash mop,” terangnya.
Dalam upacara hari jadi Kota Blitar yang ke 118 ini, Wali Kota Blitar, Santoso juga memaparkan sejumlah prestasi yang telah diraih oleh Bumi Bung Karno. Mulai dari zero kemiskinan ekstrim hingga tingkat investasi yang tumbuh cukup baik di Bumi Bung Karno ini.
Atas capaian itu, Santoso meminta kepada semua pihak agar lebih meningkatkan kinerjanya. Sehingga target mewujudkan masyarakat Kota Blitar yang makmur dan sejahtera bisa terwujud. “Banyaknya prestasi nasional yang diperoleh tidak akan berguna jika kesejahteraan warga tidak terwujud,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Santoso juga sekaligus meresmikan Puskesmas Sukorejo yang dibangunnya. Puskesmas yang dibangun dengan dana Rp. 3 miliar rupiah itu diharapkan bisa menunjang akses kesehatan warga. “Pagi ini kita juga melaunching Puskesmas Sukorejo yang baru saja dibangung dengan anggarn 3 miliar, pembangunan ini agar lebih representatif,” tutupnya. (owi/kun)