PII Bojonegoro Soroti Gagal Struktur Pelindung Tebing Bengawan Solo

PII Bojonegoro Soroti Gagal Struktur Pelindung Tebing Bengawan Solo

Bojonegoro (beritajatim.com) – Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Bojonegoro menyoroti ambrolnya dinding pelindung tebing di Desa Lebaksari dan Desa Tanggungan, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro. Kerusakan infrastruktur yang menelan anggaran Rp40 miliar tersebut diduga terjadi akibat kegagalan struktur.

Ketua PII Cabang Bojonegoro, Ir. Muhammad Mashadi, menyatakan bahwa ambrolnya pelindung tebing Sungai Bengawan Solo ini masuk dalam kategori gagal struktur. Mashadi, yang telah meninjau langsung lokasi kejadian, menjelaskan bahwa dinding penahan tanah menggunakan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) atau beton prategang bertulang.

Dari hasil analisis yang dilakukan, ditemukan beberapa kesalahan dalam desain dan perencanaan CCSP yang menjadi penyebab utama kegagalan struktur.

“Perlu kajian teknis ulang untuk memastikan perbaikan yang tepat agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Mashadi, Selasa (18/2/2025).

Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Bojonegoro menyatakan bahwa proyek pelindung tebing telah selesai 100 persen pada Desember 2024. Namun, banjir besar pada Januari 2025 menyebabkan beberapa titik mengalami sliding (geser).

Kepala Bidang SDA Dinas PU SDA, Iwan Kristian, menjelaskan bahwa banjir yang datang dan surut secara cepat menyebabkan tekanan air yang besar pada dinding penahan.

“Kami telah melakukan upaya pengendalian, termasuk pemindahan bronjong untuk mencegah longsor berulang,” ujarnya.

PII Cabang Bojonegoro merekomendasikan kajian ulang terhadap desain dan material yang digunakan. Selain itu, faktor gaya lateral akibat surutnya air sungai dan kondisi tanah di sekitar lokasi perlu diperhitungkan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Perbaikan harus mempertimbangkan semua aspek teknis untuk memastikan keamanan dan ketahanan struktur,” pungkas Mashadi. [lus/beq]