Pesan Viral Polusi Udara Jakarta Mengandung Amuba, Ini Kata Dinas Lingkungan Hidup dan Kesehatan

25 August 2023, 23:48

TEMPO.CO, Jakarta – Beredar di grup-grup WhatsApp pesan peringatan terhadap polusi udara Jakarta saat ini yang mengaitkannya dengan infeksi amuba (ameba) yang menyerang perut. Disebutkan, antara lain, udara sudah sangat kotor sehingga banyak orang terinfeksi bakteri itu lewat makanan dan minuman yang kurang bersih.Ada juga yang menyatakan, begitu banyaknya orang yang terinfeksi amuba itu sehingga harus kembali mengenakan masker. “RS penuhh loh hampir semua sakitnya sama.. jd perut melilit sakittt sekali kyk org mau kontraksi , trus lemasss, badan sakit…,” bunyi penggalan pesan yang beredar mengatasnamakan ‘info dr tmn yg krj di RSAL Mintoharjo’Saat dimintakan konfirmasinya atas pesan dan isinya itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto menegaskan kalau udara Jakarta tidak mengandung amuba. Dia menuturkan, bakteri amuba butuh inang untuk bisa hidup dan berkembang, tidak melayang-layang bebas. Asep menyayangkan pesan yang beredar viral itu. “Membuat masyarakat takut saja,” katanya dalam wawancara ekslusif bersama TEMPO di kantornya, Jalan Mandala, Cililitan, Jakarta Timur, Kamis, 24 Agustus 2023.Terpisah, Kepala Seksi Surveilans  Epidemologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menerangkan penyakit infeksi amuba adalah jenis penyakit gastrointensial yang berkembang ketika organisme yang disebut parasit memasuki usus. Penyakit ini dapat menyebabkan diare, mual, kram perut, dan demam. Penyebabnya, Ngabila menyebutkan, tangan yang terkontaminasi tinja. Cara efektif mencegahnya adalah sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama 20 detik. Atau bisa juga menggunakan hand sanitizer. “Jadi perlu perilaku hidup bersih dan sehat,” ujar Ngabila melalui video singkat yang dikirim melalui WhatsApp, Kamis.Iklan

Lebih lanjut, dia menerangkan, penyakit dampak polusi udara meliputi ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), asma akut, bronkitis akut, pneumonia, jerawat, alergi/eksim/dermatitis atau masalah kulit lainnya. Ngabila memberi saran untuk menjaga kesehatan dari polusi udara Jakarta yang belakangan memburuk.“Hindari outdoors, pakai masker medis, imunisasi rutin lengkap anak, vaksin influenzae tambahan per tahun, pertimbangkan penggunaan air purifier, dan tambah asupan Vitamin C dan D3,” katanya.ADVIST KHOIRUNIKMAH, NINDA DWI RAMADHANIPilihan Editor: Satu Orang Tewas dalam Ledakan Tangki Gas di Sumur Jatinegara Milik Pertamina-Bekasi 

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

NGO

Organisasi

Perusahaan

Negara

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi