Jakarta –
Setidaknya ada dua kemungkinan penyebab perut tampak membuncit. Salah satunya adalah bloating alias kembung akibat gangguan pencernaan, yang untungnya hanya bersifat sementara.
Kemungkinan berikutnya yang perlu diwaspadai adalah penumpukan jaringan lemak di area perut, yang dikenal juga dengan istilah obesitas sentral. Kondisi ini perlu menjadi perhatian karena berkaitan dengan risiko berbagi masalah kesehatan yang bersifat kronis.
Masalahnya, tidak selalu mudah membedakan keduanya karena sama-sama ditandai dengan lingkar perut yang membesar secara tidak proporsional. Untuk bisa mengenali penyebab pastinya, ada baiknya kenali dulu masing-masing kondisi tersebut.
1. Kembung
Dikutip dari Health.com, kembung atau bloating ditandai dengan perut yang terasa keras atau kencang. Rongga perut juga terasa bertekanan, sehingga terasa tidak nyaman di sekitar tulang rusuk. Kadang-kadang, disertai keluarnya gas alias kentut.
Beberapa penyebab kembung antara lain:
Produksi gas pencernaanMasuknya udara berlebihan saat makanGERD (Gasteroesophageal Reflux Disease)Sensitivitas terhadap kandungan tertentu dalam makanan, musalnya laktosaMakan berlebih
Small intestinal bacterial overgrowth (SIBO), yakni pertumbuhan bakteri yang berlebih di usus halusPeningkatan berat badan
Irritable bowel syndrome (IBS), yakni kondisi perut tidak nyamanDiet tinggi seratMakanan berlemak.
Perut kembung juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi yang lebih serius seperti:
Celiac diseaseTumor abdominalPenumpukan cairan di rongga perut (Ascites)Kanker indung telur (ovarium)
Dumping syndrome, kondisi ketika makanan bergerak terlalu cepat ke ususInsufisiensi pankreas, ketika pankreas tidak cukup memproduksi enzim pencernaan.
2. Lemak perut
Lemak perut adalah lemak yang terbentuk dan tersimpan di area abdominal, atau di bagian tengah tubuh. Ada banyak penyebab terjadinya penumpukan lemak di area tersebut, di antaranya:
Diet tinggi kaloriKurang olahragaPerubahan hormonStres kronis
Ada dua jenis lemak perut:
Lemak subkutan, yakni lemak yang terdapat persis di bawah kulit. Jenis lemak inilah yang terkadang tampak menggemaskan dan bisa dicubit dari luar.Lemak visceral, yakni lemak yang terbentuk di bagian dalam rongga perut dan menyelubungi organ dalam. Jenis lemak inilah yang banyak dikaitkan dengan risiko berbagai penyakit kronis mematikan, termasuk diabetes tipe 2 serta penyakit jantung.
Riset menyebut, pria lebih berisiko memiliki lemak visceral dibandingkan wanita. Namun demikian, wanita juga mengalami peningkatan risiko saat memasuki menopause karena proteksi hormonal berkurang.
Jadi Bagaimana Membedakannya?
Paling mudah adalah dengan mengamati apa yang terlihat dan dirasakan. Kembung umumnya bersifat temporer atau sementara, sedangkan lemak perut bersifat permanen atau jangka panjang.
Perut kembung juga akan terasa lebih kencang, keras, dan sukar diremas. Sementara lemak perut biasanya lebih lembut, bisa dicubit jika letaknya di bawah kulit.
Pembeda lainnya adalah, kembung umumnya disertai keluhan lain seperti perut bergas, kram, dan rasa tidak nyaman lainnya. Gendut karena lemak juga tidak nyaman sih, tapi kadang-kadang tidak lagi dirasakan karena menetap lebih lama.
Halaman 2 dari 3
Simak Video “Video: Dokter Ungkap Penyebab Anak Alami Obesitas Sentral”
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)
