Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan manajemen data dan infrastruktur penyimpanan asal Taiwan, Synology menyampaikan ketertarikannya terhadap rencana pemerintah yang tengah membangun Pusat Data Nasional (PDN).
Country Manager Synology Indonesia Clara Hsu menyatakan siap berkontribusi melalui kolaborasi dengan sektor pemerintah dan swasta lainnya.
“Kami sangat antusias jika dapat berpartisipasi dalam proyek pemerintah, apalagi yang berkaitan dengan pengelolaan data nasional. Itu yang bisa kami garap dari sisi solusinya,” ujarnya, Jumat (17/10/2025).
Adapun saat ini, portofolio bisnis perseroan di Indonesia tercatat relatif seimbang antara sektor pemerintah dan swasta, dengan tahun ini lebih banyak di sektor swasta.
Namun dia memperkirakan pada 2026 mendatang, porsi penggunaan antara keduanya akan kembali seimbang seiring meningkatnya kebutuhan penyimpanan data terintegrasi di berbagai sektor.
Dia menyampaikan kesadaran perusahaan di Indonesia terhadap pentingnya pengelolaan dan keamanan data semakin meningkat.
Tren ini mendorong banyak pelaku industri, baik dari sektor swasta maupun pemerintah, untuk beralih ke solusi penyimpanan data on premise, yang dinilai lebih aman dan efisien dibandingkan dengan sepenuhnya mengandalkan layanan cloud publik.
Clara Hsu memaparkan pertumbuhan industri data di tanah air menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Pasalnya saat ini semakin banyak perusahaan yang sudah sadar bahwa data adalah aset penting. Namun kondisi ini juga menimbulkan tantangan, volume data terus bertambah sedangkan ancaman siber juga semakin kompleks.
“Sekarang software jahat menyerang tanpa pandang bulu, baik perusahaan kecil, menengah, maupun besar semuanya bisa jadi target,” imbuhnya.
Dalam situasi tersebut, banyak perusahaan mulai menilai ulang strategi penyimpanan data mereka. Solusi on-premise menjadi pilihan karena memberikan kontrol penuh atas privasi dan biaya yang lebih terkendali.
Synology mencatat, adopsi solusi on-premise saat ini tidak hanya terjadi di sektor swasta, tetapi juga di sektor pemerintahan.
Instansi pemerintah, yang mengelola data sensitif dan bersifat privat, cenderung memilih private cloud berbasis on premise agar tetap dapat menikmati fitur cloud tanpa melepas kontrol data dari tangan sendiri.
Instansi pemerintah, yang mengelola data sensitif dan bersifat privat, cenderung memilih private cloud berbasis on-premise agar tetap dapat menikmati fitur cloud tanpa melepas kontrol data dari tangan sendiri.
“Kalau di pemerintah, fokusnya adalah penyimpanan data berskala besar dan privasi tinggi. Sedangkan di sektor swasta, banyak digunakan untuk kebutuhan file sharing dan kolaborasi antar tim,” tambahnya.
Sektor perbankan dan industri lain juga mulai beralih ke solusi modern untuk kebutuhan backup dan arsip data.
Head of Southeast Asia Synology, Thachawan Chinchanakarn mengatakan transformasi digital menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan data.
Momentum ini mendorong meningkatnya permintaan akan solusi yang lebih canggih, termasuk di Indonesia.
“Lima tahun terakhir, Synology mendapat kepercayaan dari berbagai vertikal industri di Indonesia, mendorong pertumbuhan pendapatan hingga 400%,” ujarnya.
