Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen di era Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto bukanlah hal yang mustahil. Target tersebut optimis bisa tercapai.
Pasalnya, Indonesia pernah mencapai pertumbuhan ekonomi dikisaran 7,3 persen pada periode 1986-1997. Bahkan pernah mencapai angka 8,2 persen pada tahun 1995.
“Bapak Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8 persen di tahun 2029. Ini bukan hal mustahil mengingat Indonesia pernah mencapai rata-rata pertumbuhan 7,3 persen di periode 1986-1997, bahkan 8,2 persen di tahun 1995,” kata Airlangga dalam gelaran ISEF ke-11 tahun 2024, di JCC, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Menurut Airlangga, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut, Indonesia harus menggali berbagai potensi sumber pertumbuhan baru, salah satunya dari sektor keuangan dan ekonomi syariah.
“Untuk mencapai pertumbuhan 5,2-8 persen kita dapat belajar dari berbagai capaian. Oleh karena itu untuk menggali pertumbuhan perlu didorong sumber pertumbuhan baru, adaptasi teknologi dan inovasi agar kita bisa mencapai pendapatan di atas pendapatan menengah,” ujarnya.
Airlangga menilai, tema ISEF ke-11 ini sangat relevan dengan tujuan Pemerintah untuk menggali sumber pertumbuhan ekonomi baru. Tema ISEF ke-11 adalah Synergy of Syariah Economy and Finance in Strengthening Resilience and Sustainable Economic Growth.
“Tema yang diangkat pada ISEF sangat relevan, dimana kita berupaya mengakselerasi perekonomian di tengah tantangan global yang semakin kompleks dan ekonomi dan keuangan syariah, tentu mempunyai peran strategis guna mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujarnya.