Bisnis.com, JAKARTA – Presiden AS Joe Biden memastikan Amerika Serikat akan berinvestasi ke sektor kesehatan dan tenaga kerja di Indonesia hingga US$1,1 miliar.
Biden menekankan bahwa melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) pemerintahnya ingin menyuntikkan dana bagi akses ke layanan kesehatan yang bermutu di Indonesia, khususnya bagi masyarakat termiskin dan paling rentan.
Hal ini dia sampaikan dalam keterangan resmi White House usai pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (12/11/2024).
“Melalui USAID, Amerika Serikat telah menginvestasikan lebih dari US$1,1 miliar untuk membantu Indonesia memperkuat sistem kesehatannya termasuk US$58,9 juta pada tahun lalu,” ujarnya dalam keterangan resminya.
Investasi yang diterima oleh pemerintah Indonesia, kata Biden, meliputi upaya mendukung pemerintahan Prabowo untuk mencegah dan menanggapi wabah penyakit menular dan zoonosis.
USAID, dia melanjutkan akan membantu memperluas sistem peringatan dini dan respons Indonesia di sektor kesehatan hewan dan manusia untuk penyakit menular yang baru muncul dari dua menjadi 38 provinsi.
Termasuk, Biden mengatakan upaya mendeteksi tuberculosis (TBC). Mengingat, di lebih dari 250 rumah sakit, upaya skrining yang didukung USAID diharapkan dapat menjangkau lebih dari empat juta orang, yang menghasilkan identifikasi dan pengobatan 40.000 pasien TB.
Selain itu, menurutnya, USAID akan mendukung pendirian 12 klinik tuberkulosis yang resistan terhadap obat, yang memberikan perawatan yang menyelamatkan nyawa kepada 321 pasien.
Tak hanya itu, investasi yang dimaksud juga guna memperluas penggunaan platform kesehatan elektronik nasional.
“Nantinya, USAID membantu menghubungkan lebih dari 23.500 fasilitas perawatan kesehatan di 38 provinsi ke platform informasi kesehatan elektronik nasional, meningkatkan akses data dan meningkatkan layanan kesehatan bagi pasien,” pungkas Biden.