Pertamina Klaim Inovasi SAF dari Minyak Jelantah jadi Pertama di Asia Tenggara

Pertamina Klaim Inovasi SAF dari Minyak Jelantah jadi Pertama di Asia Tenggara

JAKARTA – Pertamina baru saja melakukan penerbangan perdana Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah menggunakan maskapai Pelita Air.

Inovasi Pertamina SAF ini merupakan yang pertama di Asia Tenggara.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan Pertamina SAF menandai tonggak awal pengembangan bisnis masa depan Pertamina, dan Indonesia.

Sebab, Pertamina telah berhasil mencapai milestones sebagai Regional Champion SAF karena merupakan satu-satunya perusahaan yang mampu menciptakan ekosistem hulu-hilir SAF di kawasan ASEAN.

“Berdasarkan pengujian, SAF produksi Pertamina mampu mengurangi emisi karbon hingga 84 persen dibandingkan bahan bakar avtur konvensional. Pencapaian ini sebagai wujud kontribusi Pertamina untuk Indonesia. Bahkan menjadikan Pertamina SAF menjadi produk SAF pertama di Indonesia dan Asia Tenggara,” ujar Simon, Jumat, 22 Agustus.

Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza menambahkan, dengan optimalisasi ekosistem SAF ini, Pertamina menargetkan ke depan menjadi penyedia utama bahan bakar pesawat ramah lingkungan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan Asia Tenggara. Tidak hanya domestik, namun juga mancanegara.

“Potensi minyak jelantah di Indonesia sangat besar, jadi kita harap Indonesia akan menjadi Hub produsen Sustainable Aviation Fuel ini, dan cita-citanya ke depan bisa menjadi hub regional di ASEAN,” tambah Oki.

Pertamina resmi melakukan penerbangan perdana Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak jelantah.

Penerbangan ini dilakukan oleh maskapai Pelita Air, anak usaha Pertamina, dengan rute penerbangan Jakarta – Bali di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, pada Rabu, 20 Agustus 2025.