Pertamina Bakal Getol Bangun SPBU Nelayan, Ini Lokasinya

6 December 2023, 19:57

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina Patra Niaga (Pertamina) menyatakan bakal membangun SPBU sebanyak yang dibutuhkan nelayan. Hal itu, kata Manager Fuel Channel & Partnership Pertamina Daniel Alhabsy sebagiai komitmen perusahaan mendukung program Kampung Nelayan Modern (Kalamo) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Daniel mengatakan, dukungan yang diberikan oleh Pertamina dalam program ini adalah menyediakan salah satu kebutuhan terpenting nelayan, yaitu bahan bakar minyak (BBM) di manapun nanti Kalamo didirikan. 
“Kami, Pertamina sangat mendukung program Kampung Nelayan Modern. Kita siap juga untuk mempersiapkan SPBU nelayannya di kawasan Kalamo tersebut,” kata Daniel dalam Bincang Bahari bertajuk Kampung Nelayan Modern di Jakarta, Rabu (6/12/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Salah satunya kita sudah siapkan SPBU nelayan di Biak Numfor, itu adalah SPBU nelayan yang persis di dekat pintu masuknya Kalamo Samber-Binyeri, Biak Numfor (Papua),” lanjutnya.

Selain di Biak, kata Daniel, Pertamina juga akan mengembangkan SPBU nelayan di 10 titik lokasi Kalamo. Maka jika ditotal, akan ada 11 SPBU nelayan yang dikembangkan Pertamina untuk program Kalamo KKP.
“Selain dari yang di Biak akan dikembangkan total 11 ya, berarti 10 lagi kampung nelayan modern, antara lain di Aceh Utara, Padang, Sumatra Barat, Lampung, Jawa tengah, Jawa timur, NTT, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara,” bebernya.
“Nah, kami Pertamina siap-siap saja mendukung di ke-10 lainnya lokasi ini untuk mendirikan juga SPBU nelayan di lokasi-lokasi tersebut, sehingga mendukung kelengkapan sarpras (sarana prasarana) dari kampung nelayan modern tersebut,” lanjut Daniel.
Lebih lanjut, Daniel mengatakan, pihaknya telah berdiskusi ihwal lokasi penempatan SPBU nelayan yang strategis. Menurutnya, akan lebih baik jika SPBU nelayan ditempatkan di pinggir pantai, agar dekat dan bisa langsung dimasukkan ke dalam tangki penyimpanan bahan bakar di kapal nelayan.

“Jadi tak perlu lagi jeriken yang diangkut pakai gerobak, itu bisa mengisi langsung ke tangki penyimpanan bahan bakar di kapal nelayannya. Jadi akan mengurangi impor atau mengurangi biaya pengangkutan nelayan itu sendiri dari titik SPBU nelayan ke kapal nelayannya. ini Harapan Kita nanti di pengembangan Kalamo berikutnya,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP Trian Yunanda mengatakan, pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan, yakni untuk bisa menyalurkan BBM langsung sampai ke kapal nelayan. Agar bisa memangkas ongkos produksi yang luar biasa masih tinggi.
“Dari harga di sana itu eceran Rp15.000 per liter, kita bisa beri satu harga Rp10.000 untuk Pertalite. Ini bisa dibayangkan betapa apa yang kita bangun di sana itu sudah langsung memberikan manfaat yang positif kepada masyarakat di situ,” ujar Trian.
Sementara itu, Daniel menambahkan, saat ini total ada 404 SPBU nelayan yang telah didirikan Pertamina, beroperasi dari Sabang sampai Merauke. Sementara itu, ada 64 SPBU nelayan lainnya yang saat ini masih sedang dalam tahap pembangunan.
“Sehingga mudah-mudahan nanti menuju lebih dari 468 total SPBU nelayan seluruh Indonesia. Jumlah ini terus bertambah, kita sesuaikan dengan kebutuhan, di mana di situ ada sentra-sentra nelayan kita juga akan mendirikan SPBU nelayan,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Tantangan Bisnis SPBU Pertamina di Masa Transisi Energi

(dce)