Permintaan Stok Gas LPG 3 Kg Meningkat, Ini yang Dilakukan Pemerintah Setempat

1 August 2023, 15:04

JAKARTA, suaramerdeka.com – Konsumsi masyarakat akan gas LPG 3 kg terjadi peningkatan pada bulan Juli 2023. Sehingga menyebabkan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan LPG 3 kg. Peningkatan konsumsi terjadi di beberapa wilayah provinsi di Indonesia. Seperti di Jambi, untuk mengantisipasi kelangkaan, Gubernur Jambi Al Haris mengunjungi salah satu pangkalan di Jalan Letkol Pol Ramli Lubis, Jambi, pada akhir Juli 2023. 
Baca Juga: Ternyata Jalur KA Stasiun Purworejo – Stasiun Kutoarjo Membentang di Atas Sungai Jali, Ini Gambarannya… Al Haris mengecek langsung persediaan gas LPG 3 Kg.

“Alhamdulillah kondisi lapangan sangat baik,” katanya. Berbeda dengan Jambi, Sekda Provinsi Bengkulu Hamia Sabri mengambil langkah lebih lanjut untuk mencegah kelangkaan terjadi. Pemprov Bungkulu mengajukan penambahan kuota gas bersubsidi untuk masyarakat dan telah disetujui oleh Pertamina. Baca Juga: Jokowi Minta Penanganan Cepat Terkait Kelaparan di Papua Tengah Akibat Cuaca Ekstrem “124.000 tabung gas ukuran melon untuk masyarakat se Bengkulu dan telah terkendali dengan cukup serta tidak ada kekurangan,” ujar Sabri saat menemui pihak Pertamina Patra Niaga Wilayah Sumbagsel pada Senin 31 Juli 2023. Langkah yang sama juga diambil oleh Pemkot Malang di Jawa Timur. Wali Kota Malang Sutiaji turut menambah kuota gas LPG 3 Kg untuk wilayahnya guna mengantisipasi naiknya permintaan. “Upaya penanganan, Pertamina membantu ekstra dopping dengan kuota 38 ribu tabung,” ujar Sutiaji lewat akun resminya, Jumat 28 Juli 2023. Baca Juga: Inilah Fungsi Genta di Peron Stasiun Purworejo, Artinya Akan Ada Ini… Hal ini selaras dengan arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawandsa, saat mengunjungi Kota Batu pada Sabtu 29 Juli 2023. “Pada dasarnya stok dari Pertamina aman. Saat ini telah ditambah stoknya sesuai permintaan 30 persen sampai 70 persen.” “Saya sudah mengkoordinasikan agar Bupati Walikota kalau memang ada tambahan permintaan kuota sesuai kebutuhan masyarakat segera kordinasi dengan Pertamina sebagai bentuk mitigasi kita bersama,” ujar Khofifah. Baca Juga: Asah Kemampuan Petenis, Selebgram Semarang Ini Bakal Siapkan Kejuaraan Menanggapi permintaan yang meningkat ini, PT Pertamina Indonesia mengakui memang ada peningkatan konsumsi LPG 3 kg di tengah masyarakat. Kendati demikian, mereka memastikan bahwa pasokan LPG 3 kg ini tetap aman dan akan kembali stabil dalam jangka sepekan ke depan. “Bulan Juli ini memang ada peningkatan konsumsi sebesar 2 persen sebagai dampak dari adanya libur panjang beberapa waktu lalu. Kita sedang melakukan recovery dari penyediaan distribusinya untuk mempercepat.” “Namun demikian ketersediaan LPG 3 Kg ini terus dipastikan aman dan mudah-mudahan dalam satu minggu ke depan bisa berangsur normal,” ungkap Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati. Nicke menambahkan, menurut data pemerintah ada sekitar 60 juta rumah tangga yang berhak menerima subsidi dari total sebanyak 88 juta rumah tangga atau sekitar 68 persennya. “Namun hari ini jika melihat data, berapa persen penjualan LPG subsidi terhadap total LPG angkanya ternyata tinggi, mencapai 96 persen, jadi kita bisa melihat ada yang tidak tepat subsidinya. Oleh karena itu kita juga bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk pengecekan memastikan distribusi tepat sasaran,” ungkap Nicke. Mengantisipasi kemungkinan meningkatnya permintaan tabung gas LPG 3 Kg ke depan, Nicke berharap pertisipasi aktif masyarakat untuk ikut melaporkan jika terjadi kelangkaan di daerah masing-masing. “Kami mengimbau kepada masyarakat, jadi kalau ada kelangkaan di daerah mana pun atau ketika melihat ada distribusi LPG Subsidi yang kurang tepat sasaran atau penyelewengan silakan lapor ke 135 agar bisa langsung ditindaklanjuti,” tegas Nicke. Dengan peran aktif masyarakat diharapkan dapat membantu peran Pertamina dalam menjaga kestabilan pasokan LPG di seluruh wilayah Indonesia. Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.