Peringatan Baru BMKG: RI Siaga Hujan Lebat

7 February 2024, 15:45

Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca pada saat Hari Raya Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili yang bertepatan pada hari Sabtu, 10 Februari 2024. Tak hanya itu, BMKG juga mengeluarkan prakiraan cuaca pada saat Pemilu 2024 yang akan digelar pada 14 Februari nanti.
“Pada bulan Februari 2024, ada dua peristiwa penting, yaitu Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Saat periode tersebut, diprakirakan kondisi cuaca cukup dinamis sehingga perlu menjadi perhatian untuk warga masyarakat,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan di situs resmi, Rabu (7/2/2024).
Dia menjelaskan, model prakiraan cuaca menunjukkan beberapa fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fenomena tersebut antara lain:
– Aktivitas Monsun Asia yang mempengaruhi wilayah potensi pembentukan hujan di wilayah Indonesia Bagian Tengah dan Selatan
– Gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah dan timur masih aktif, turut memicu pembentukan awan hujan
– Terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Selatan termasuk Sumatra, Jawa, dan Kalimantan sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.
“Berdasarkan kondisi tersebut, wilayah yang perlu diwaspadai untuk Potensi Hujan Sedang-Lebat,” tambah Guswanto.
“Secara umum pada saat Imlek (10 Februari) terdapat potensi hujan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor pada siang hingga sore hari, sementara itu hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi pada siang hingga sore hari,” paparnya.
Lalu, pada saat Pemilu, cuaca di Jabodetabek umumnya akan berawan pada pagi-siang hari.
“Terdapat potensi hujan ringan di wilayah Jabodetabek saat siang menjelang sore hari,” sebut Guswanto.

Wilayah yang diprediksi mengalami hujan Sedang-Lebat pada saat Imlek adalah:
Kepulauan Bangka Belitung
Bengkulu
Lampung
Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Papua Barat
Papua.
Wilayah yang diprediksi mengalami hujan Sedang-Lebat pada periode Pemilu, 13-15 Februari 2024 adalah:
Kepulauan Bangka Belitung
Kepulauan Riau
Riau
Jambi
Sumatra Barat
Sumatra Selatan
Bengkulu
Lampung
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Maluku Utara
Papua Barat
Papua.

Foto: Aktifitas warga saat genangan air melanda di wilayah Cipinang Melayu, Jakarta, (31/1/2024). Pemprov DKI Jakarta melaporkan kenaikan tinggi muka air di Pos Pantau Sunter Hulu usai hujan mengguyur sejumlah wilayah di Jakarta. Pos Sunter Hulu kini statusnya naik menjadi bahaya atau Siaga 1. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Penerbangan Waspada
BMKG juga memperingatkan adanya potensi Awan Cumulonimbus (CB) dengan persentase cakupan spasial >75% (FRQ/ Frequent).
Diprediksi akan terdapat di wilayah:
Riau, Selat Malaka bagian selatan, Kepulauan Batam, Kepulauan Lingga, Selat Berhala, Sumatra Selatan, Perairan Selatan Cianjur – Garut, Jawa Tengah, Laut Natuna, Sulawesi Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Perairan Amamapare – Agats bagian selatan.
Selain itu, BMKG memperingatkan potensi gelombang perairan pada tanggal 10-15 Februari 2024. Yaitu, ada potensi gelombang kategori sedang/ moderate (1,25-2,5 meter) dan kategori tinggi/ rough (2,5-4 meter).
BMKG pun merekomendasikan agar semua pihak melakukan persiapan, diantaranya:
– memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
– melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.
– melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang, serta papan reklame/baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang.
– lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometorologi.
– dan, terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui berbagai platform media BMKG.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

China Tiba-tiba Keluarkan Peringatan Dini, Ada Petaka Apa?

(dce/dce)