Perebutan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Kian Memanas, Masupik Diusulkan Modal Dengkul

Perebutan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang Kian Memanas, Masupik Diusulkan Modal Dengkul

Malang (beritajatim.com) – Pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Malang menjadi perbincangan hangat di kalangan kader dan pengamat politik lokal.

Beberapa nama kader senior telah mencuat ke permukaan, di antaranya Didik Gatot Subroto, Darmadi, Sugeng Pujianto, Budi Kriswiyanto, dan Tutik Yunarni.

Namun, nama baru yang mulai diperhitungkan adalah Sulvia Konfrensis, atau akrab disapa Masupik, Ketua PAC PDI Perjuangan Sumbermanjing Wetan.

Munculnya nama Masupik sebagai kandidat potensial semakin menambah kompleksitas persaingan. Menurut pengakuannya, dorongan untuk maju sebagai Ketua DPC datang langsung dari sejumlah Pimpinan Anak Cabang (PAC).

Namun, ia menegaskan bahwa pada awalnya, nama Hendik Arso, kader lain yang didukung oleh lebih dari 30 PAC, menjadi pilihan utama. “Kalau teman-teman PAC mengusulkan ya mau saja. Tapi Mas Hendik terbentur aturan sebagai Kepala Desa, jadi sulit,” ujar Masupik.

Meski mengaku tidak memiliki ambisi pribadi untuk menduduki kursi Ketua DPC, Masupik siap jika dipercaya. “Tidak ingin, tapi kalau teman-teman mengusulkan ya berani,” tegasnya.

Sebagai kader PDI Perjuangan sejak 1998, Masupik menyoroti pentingnya memperkuat struktur partai hingga ke tingkat akar rumput. Menurutnya, Ketua DPC harus mampu merawat hubungan antara DPC, PAC, dan Ranting. “Rakyat PDI ini harus ikut makmur. Pengurus Ranting atau apapun, harus ikut makmur,” katanya.

Masupik juga mengakui bahwa ia tidak memiliki modal khusus selain pengalaman panjang dalam dunia politik.

“Kalau kata Gus Dur, modal dengkul. Ya pengalaman saya ikut di PDI sudah sebelum zamannya Sujud, mungkin bisa saya pakai, pengalaman itu untuk ditularkan,” tutupnya.

Persaingan memperebutkan kursi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang ini menjadi ajang pembuktian siapa yang benar-benar siap membawa partai menuju perubahan yang lebih baik.

Dengan berbagai nama yang muncul, termasuk kader senior dan aspirasi baru dari tingkat PAC, dinamika politik di Kabupaten Malang semakin menarik untuk diikuti. [yog/ian]