Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Perang Terbuka di Gaza sampai Israel Tersulut Aksi Militer Houthi

Perang Terbuka di Gaza sampai Israel Tersulut Aksi Militer Houthi

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia

Perang terbuka antara kelompok Hamas dengan tentara Israel dilaporkan terjadi di sejumlah titik di Gaza, selama akhir pekan kemarin.

Sementara itu Israel juga disebut tersulut akibat milisi Houthi Yaman yang disebut menganggu pelayaran di Laut Merah.

Berikut Kilas Internasional hari ini, Senin (11/12).

Milisi dari faksi Hamas, Brigade Al-Qassam, dilaporkan terlibat konfrontasi langsung dengan militer Israel (Israel Defense Force/IDF) di sejumlah titik di Jalur Gaza, Palestina, pada akhir pekan ini.

Brigade Al-Qassam menyatakan para pejuangnya terlibat ‘dalam pertempuran sengit dari jarak nol dengan pasukan pendudukan di sebelah barat kamp Jabalia di Gaza utara, Sabtu (9/12).

Jabalia memang diketahui telah menjadi area pertempuran sengit selama beberapa hari, ditambah gempuran-gempuran serangan udara Israel.

Invasi di sebagian besar wilayah Jalur Gaza terus dilakukan Israel. Baru-baru ini, militer Israel juga telah memberi instruksi untuk melakukan pendudukan di sebagian besar wilayah Khan Younis.

Khan Younis merupakan kota terbesar kedua di Jalur Gaza. Militer Israel meminta warga yang tinggal di wilayah ini mengungsi ke daerah al-Muwasi, sebuah wilayah dengan minim fasilitas di dekat pantai.

Permintaan itu dilakukan karena saat ini perang antara militer Israel dengan kelompok Hamas terjadi di wilayah itu.

Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi menyatakan negaranya siap melawan kelompok pemberontak di Yaman, Houthi yang mengganggu pelayaran di Laut Merah jika komunitas internasional gagal melakukannya.

Hanegbi mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berbicara dengan Presiden AS Joe Biden, serta para pemimpin Eropa terkait tindakan Houthi yang menargetkan kapal dagang yang diduga memiliki hubungan dengan Israel.

“Israel memberi dunia waktu untuk berorganisasi guna mencegah hal ini, namun jika tidak ada kesepakatan global, karena ini adalah masalah global, kami akan bertindak untuk menghilangkan pengepungan laut ini,” kata Hanegbi seperti dikutip CNN, Minggu (10/12).

(dan/dna)

[Gambas:Video CNN]