Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Penyelidikan Besar Kebakaran di Los Angeles Diadakan Setelah Ribuan Terdampak

Penyelidikan Besar Kebakaran di Los Angeles Diadakan Setelah Ribuan Terdampak

Anda sedang menyimak laporan Dunia Hari Ini edisi Senin, 13 Januari 2025.

Mari memulainya dari Amerika Serikat.

Penyelidikan kebakaran Amerika

Empat kebakaran besar terjadi di seluruh kota Amerika Serikat, dengan Kebakaran Palisades saat ini menjadi kebakaran paling merusak dalam sejarah kota tersebut.

Kebakaran tersebut menewaskan sedikitnya 24 orang dengan ribuan penduduk dipaksa untuk mengungsi.

Otoritas setempat akan mengatakan akan mencari tahu penyebab kebakaran, dengan melibatkan FBI dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF).

“Jika ini adalah tindakan kriminal … kita perlu meminta pertanggungjawaban dari siapa pun yang melakukan ini, atau kelompok mana pun,” ujar Sheriff Daerah Los Angeles Robert Luna.

Lahan seluas 9.572 hektar telah terbakar dan persentase wilayah yang apinya dipadamkan masih di bawah 15 persen.

Unjuk rasa di China menewaskan seorang siswa

Dalam sebuah unjuk rasa, sekelompok orang bentrok dengan polisi di luar sekolah kejuruan di provinsi Shaanxi, barat laut China.

Reuters memverifikasi bahwa bentrokan itu terjadi di kampus baru Pusat Pendidikan Kejuruan Kabupaten Pucheng.

Tanggal kejadian tidak dapat dipastikan dari video tersebut.

Rekaman tersebut memperlihatkan puluhan petugas polisi dengan perlengkapan anti huru hara mundur dari kerumunan yang marah yang melemparkan tongkat dan benda-benda lain ke arah mereka.

Pihak berwenang Pucheng mengatakan dalam sebuah pernyataan pada tanggal 5 Januari seorang siswa bermarga Dang meninggal di kampus sekolah setelah jatuh dari sebuah gedung.

Tim investigasi gabungan yang dibentuk untuk menangani kasus tersebut tidak melihat kemungkinan tindak pidana apa pun.

Upaya menjadikan apartheid gender kejahatan hukum internasional

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai mendesak pemimpin Muslim untuk mendukung upaya menjadikan apartheid gender sebagai kejahatan hukum internasional.

Pada pertemuan puncak tentang pendidikan anak perempuan di komunitas Muslim di Pakistan kemarin, Malala mengatakan komunitas Muslim harus mempimpin perlawanan terhadap kebijakan Taliban.

Khususnya kebijakan melarang gadis remaja bersekolah dan perempuan dari universitas.

“Di Afghanistan, seluruh generasi anak perempuan akan dirampas masa depannya,” katanya dalam pidatonya di Islamabad.

“Sebagai pemimpin Muslim, sekaranglah saatnya untuk bersuara, menggunakan kekuatan Anda.”

Kesepakatan Gaza semakin tidak menentu

Delegasi keamanan tingkat atas Israel tiba di Qatar kemarin untuk berdiskusi mengenai kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata di Gaza.

Juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ini menandakan sulitnya tercapai kesepakatan untuk membebaskan 98 sandera dan menghentikan perang.

Kantor Netanyahu mengatakan pada Sabtu delegasi tersebut antara lain Kepala Mossad David Barnea, kepala dinas keamanan dalam negeri Shin Bet Ronen Bar dan kepala militer yang menangani penyanderaan, Nitzan Alon.

Pejabat Israel dan Palestina mengatakan sejak Kamis beberapa kemajuan telah dicapai dalam perundingan tidak langsung antara Israel dan kelompok militan Hamas, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut.

Kedua belah pihak merahasiakan rincian yang sedang dibahas.