Penjelasan BMKG Penyebab Gempa Tuban M6,5, Terasa ke Kalimantan

22 March 2024, 19:55

Jakarta, CNBC Indonesia – Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Laut Jawa, hari ini, Jumat (22/3/2024).
BMKG merilis, gempa berkekuatan M6,5 mengguncang wilayah Tuban. Gempa tersebut adalah guncangan susulan, yang terjadi dalam jarang sekitar 4,5 jam sejak gempa pertama.
Menurut BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 11:22:45 WIB dengan pusat berada di 132 km Timur Laut Tuban, di 5.74 LS 112.32 BT, dengan kedalaman 10 km.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Lalu, pada pukul 12:31:12 WIB terjadi gempa susulan. Yang berpusat di 133 km Timur Laut Tuban, di lokasi 5.74 LS 112.36 BT, kedalaman 10 km, kekuatan M5,3.
Dan, pada pukul 15:52:58 WIB, pusat gempa di 130 km Timur Laut Tuban, di 5.76 LS 112.33 BT dan kedalaman 12 km. Kekuatan gempa kal ini lebih besar, mencapai M6,5.
BMKG mencatat, gempa terasa sampai ke Banjarmasin dan Balikpapan.

Lalu apa pemicu gempa M6,5 tersebut?
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” katanya dalam keterangan resmi.
Disebutkan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di Pulau Bawean dengan intensitas V-VI MMI (getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, barang-barang/pajangan terpelanting, terjadi kerusakan ringan), daerah Blora, Madura, Gresik, Surabaya, Kab. Banjar dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Mojokerto, Banjar Baru, Sampit, Banjarmasin, Martapura, Balikpapan, Tanah Grogot, Malang, Lumajang, Madiun, Nganjuk, Pasuruan, Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Semarang dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), dan daerah Yogyakarta, Kulon Progo, Kebumen, Temanggung, Blitar dan Solo dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Berdasarkan laporan dari masyarakat gempa bumi ini menimbulkan kerusakan di Pulau Bawean. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata Daryono.
“Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Malam Tahun Baru, Sumedang Diguncang Gempa 4,8 Magnitudo

(dce/dce)