Penggunaan Anggaran Bondowoso Night Run 2025 Disoal, Ini Jawaban Pemkab

Penggunaan Anggaran Bondowoso Night Run 2025 Disoal, Ini Jawaban Pemkab

Bondowoso (beritajatim.com) – Penyelenggaraan Bondowoso Night Run 2025 pada Sabtu malam (31/5/2025) di Alun-Alun Raden Bagus Asra menuai sorotan publik. Meski didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), panitia tetap memungut biaya pendaftaran dari peserta sebesar Rp 100 ribu per orang.

Kegiatan lari malam yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) ini berhasil menarik 2.500 peserta. Dengan tarif pendaftaran tersebut, panitia diperkirakan mengantongi dana hingga Rp 250 juta. Peserta mendapatkan jersey official, dan untuk 200 pendaftar pertama disediakan tambahan string bag. Selain itu, event ini juga didukung sponsor dari produk minuman isotonik dan air mineral.

Situasi ini memunculkan pertanyaan publik terkait transparansi dan efisiensi penggunaan anggaran. Menanggapi hal itu, Kepala Disparbudpora Bondowoso, Mulyadi, menyatakan bahwa pungutan dilakukan untuk menutupi kebutuhan yang tidak tercakup dalam anggaran APBD.

“Dengan efisiensi anggaran tahun ini, maka biaya pendaftaran digunakan untuk pembelian kaos dan asuransi. Semua peserta kami asuransikan melalui BPJS Ketenagakerjaan,” jelas Mulyadi, Minggu (1/6/2025).

Ia menjelaskan, anggaran yang tersedia dari APBD hanya sekitar Rp 170 juta setelah dipotong pajak. Adapun biaya teknis penyelenggaraan tetap ditanggung oleh pemerintah daerah. Mulyadi menegaskan bahwa secara regulasi tidak ada pelanggaran karena pungutan tersebut tidak masuk dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

Animo peserta disebut melebihi ekspektasi panitia, bahkan memecahkan rekor keikutsertaan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Tahun ini hanya 5K, sesuai permintaan atlet lokal karena sifatnya fun run. Tapi tahun depan, insya Allah akan kami tambah dengan rute 10K,” tambahnya.

Menariknya, ajang ini turut diikuti oleh peserta dari luar negeri. “Salah satu peserta dari Kenya, dia mendaftar secara online,” ungkapnya.

Wakil Bupati Bondowoso, As’ad Yahya Syafi’i, menyatakan kegiatan ini berdampak positif terhadap perekonomian lokal, terutama pelaku UMKM. Ia memastikan event ini akan terus digelar secara rutin sebagai agenda tahunan Pemkab Bondowoso.

“Insya Allah event ini akan menjadi agenda tahunan. Kita tetap akan berupaya menggelar kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, walaupun dengan keterbatasan anggaran,” kata As’ad.

Ia juga menambahkan bahwa Pemkab akan mendorong event-event serupa yang mampu menggerakkan pariwisata dan ekonomi kreatif lokal, seperti Ijen Trail Running yang kini telah beralih menjadi ajang internasional di Banyuwangi. [awi/beq]