Bisnis.com, JAKARTA – Sinkhole atau lubang raksasa yang terjadi hingga menyebabkan tanah “terserap” ke dalam bumi, dapat terjadi di mana saja.
Baru-baru ini, tengah Kota Bangkok dikejutkan dengan kemunculan sinkhole sedalam lebih dari 60 kaki dan memiliki diketahui memiliki besar 20-50 meter.
Sinkhole tersebut muncul di Jalan Samsen, tepat di depan Rumah Sakit Vajira, Bangkok. Diduga penyebab terjadinya karena kebocoran pipa air di perpanjangan sistem kereta bawah tanah yang belum selesai.
Sebelumnya, sinkhole juga sempat terjadi di Jepang yang menyebabkan truk dan sopir ikut terserap ke dalam tanah.
Apa Itu Sinkhole?
Sinkhole atau lubang raksasa terjadi karena tanah ambles ke dalam bumi. Lubang muncul setelah tanah atau batuan di bawahnya runtuh atau terkikis, larut dalam air, atau terdegradasi melalui proses lain.
Dilansir dari laman resmi Universitas Sumatra Utara, sinkhole artinya lubang yg terjadi secara tiba-tiba dampak amblasnya bagian atas tanah.
Lubang runtuhan atau sinkhole ialah depresi alami atau lubang pada topografi permukaan yg ada akibat hilangnya lapisan tanah atau bantalan batuan, atau keduanya yang umumnya terjadi dampak aliran air pada bawah tanah.
Lubang runtuhan memiliki ukuran yg bervariasi berasal kurang dari satu meter hingga ratusan meter dalam diameter serta kedalamannya, dan jua tidak bergantung berasal jenis lapisan tanah dan bantalan batuan di atasnya. Pembentukan lubang runtuhan ini bisa terjadi berangsur-angsur atau secara mendadak, ditemukan di berbagai kawasan pada dunia. Pengertian Sinkhole Atau Lubang
Penyebab Sinkhole
Sinkhole paling umum terjadi di tempat yang oleh para ahli geologi disebut sebagai “medan karst”. Ini adalah wilayah tempat jenis batuan di bawah permukaan tanah dapat larut secara alami oleh air tanah yang mengalir melaluinya. Batuan yang dapat larut meliputi lapisan dan kubah garam, gipsum, batu kapur, dan batuan karbonat lainnya.
Ketika air hujan mengalir ke bawah melalui tanah, jenis batuan ini mulai larut. Hal ini menciptakan ruang bawah tanah dan gua.
Lubang amblas bersifat dramatis karena tanah biasanya tetap utuh selama beberapa waktu hingga ruang bawah tanah menjadi terlalu besar. Jika tidak ada cukup dukungan untuk tanah di atas ruang tersebut, maka permukaan tanah dapat runtuh secara tiba-tiba.
Melansir Guardian, beberapa faktor cuaca seperti hujan deras, banjir dan kekeringan dapat memicu lubang runtuhan dengan menggoyahkan rongga bawah tanah.
Faktor lain yang bisa menyebabkan terjadinya sinkhole adalah penambangan, pipa air yang pecah, dan pekerjaan konstruksi yang memengaruhi drainase permukaan.
Apabila hal-hal tersebut terganggu, beban yang harus ditanggung tanah menjadi lebih berat hingga dapat menjadi faktor pemicu kemunculan sinkhole.
Daerah yang memiliki tanah terbuat dari kalsium karbonat, semuanya merupakan titik rawan terjadinya sinkhole.
Kemudian daerah dengan tanah liat dan pasir berada di atas kapur, juga rentan. Titik paling berisiko terjadinya sinkhole adalah yang berada di atas gipsum, mineral lunak yang jauh lebih mudah larut daripada batu kapur.
Bagaimana Sinkhole Terjadi?
Umumnya, sinkhole terjadi pada daerah perkotaan akibat kerusakan pada saluran air utama atau runtuhnya saluran pembuangan waktu pipa-pipa tua sudah rusak. Sinkhole dapat pula terjadi karena overpumping serta ekstraksi air tanah serta fluida bawah tanah.
Sinkhole juga bisa terbentuk waktu pola drainase alam berubah serta sistem pengalihan air yang baru dikembangkan.
Beberapa sinkhole terbentuk saat bagian atas tanah berubah, seperti ketika kolam industri serta penyimpanan limpasan air diciptakan, berat substansial berasal materi baru bisa memicu runtuhnya materi pendukung tanah, sebagai akibatnya mengakibatkan sebuah sinkhole.
