Jakarta, CNN Indonesia — Polda Lampung menyatakan mobil Toyota Fortuner berpelat dinas Polri yang menabrak pesepeda motor di Jakarta Timur sebenarnya berwarna putih. Namun menjadi hitam dengan ditempeli stiker.
“Warna dasarnya putih, jadi hitam pakai stiker,” Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad kepada wartawan, Kamis (9/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pandra menjelaskan mobil dinas tersebut milik anggota Samapta di Polres Metro, Polda Lampung Iptu Abdul Rahman.
Iptu Abdul Rahman lalu meminjamkan kepada menantunya yakni YA. Saat meminjamkan, mobil yang dimaksud dalam kondisi standar tanpa dipasang strobo.
Bahkan, mobil itu juga tak dipasang dengan pelat dinas Polri. Melainkan dipasang pelat nomor asli mobil itu yakni B 1246 FJD.
Akan tetapi, oleh YA, warna mobil diubah serta dipasangi strobo dan pelat dinas Polri.
“Jadi, mertuanya itu ibaratnya memberikan mobil itu dalam kondisi tidak yang diubah-ubah gitu. Tapi disalahgunakan sama si menantunya,” ucap Pandra.
Hingga kemudian terjadi kecelakaan pada Senin lalu (6/2) di Rawamangun, Jakarta Timur. Videonya beredar di media sosial hingga menjadi pembicaraan karena berpelat dinas Polri 3100-00.
Dalam video terlihat mobil menabrak seorang pesepeda motor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan pengemudi mobil Fortuner berinisial YA itu warga sipil. Bukan anggota Polri.
“Penyalahgunaannya terkait dengan nomor polisi yang digunakan ini adalah palsu dan tentunya masih pendalaman-pendalaman dari Propam bersama-sama dengan Satlantas Polres Metro Jakarta Timur,” kata Trunoyudo, Selasa (7/2).
Kanit Laka Satlantas Wilayah Jakarta Timur AKP H Ediyono menyebut pengemudi berinisial YA itu merupakan menantu dari seorang anggota polisi.
“Pengemudinya bukan polisi, masyarakat umum. Kalau bapaknya polisi itu, seperti itu (anggota Polri), mertuanya (yang polisi) dinasnya di Lampung,” kata Ediyono saat dihubungi, Rabu (8/2).
(dis/bmw)
[Gambas:Video CNN]
