Jakarta –
Seorang ilmuwan wanita mengalami keadaan darurat medis yang membuatnya mati suri selama enam menit. Ia pun merinci apa yang dilihatnya saat ‘meninggal’.
Pada 2016, Anna Stone ‘meninggal’ selama enam menit setelah mengalami episode medis yang serius. Saat itulah Stone mengalami apa yang disebut dengan out-of-body experience atau fenomena keluar dari tubuh.
Saat di luar tubuhnya, Stone melihat para tenaga medis yang sudah menyerah menyelamatkannya di ruang gawat darurat.
Stone juga mengaku sempat mengunjungi putri-putrinya, termasuk anak tertuanya yang bersekolah lebih dari 200 mil jauhnya dari ranjang rumah sakitnya.
Stone mengungkapkan sebelum kejadian tersebut, dirinya tidak percaya pada Tuhan. Hidupnya juga kerap diisi dengan banyak minuman keras dan narkoba untuk menghadapi tekanan hidup.
“Saya menikah dengan seseorang yang hampir tidak saya kenal, dan itu seperti mimpi buruk, dan saya tidak menjalani kehidupan dengan baik,” ujar Stone dikutip dari Unilad, Selasa (8/4/2025).
“Saya tidak dapat mempertahankan karier saya. Semuanya berantakan dan saya benar-benar kesal, marah, dan sangat egois, mementingkan diri sendiri, hanya memikirkan diri sendiri dan masalah saya,” sambungnya.
Sebelum pengalaman mendekati kematiannya, Stone telah didiagnosis mengidap gangguan bipolar dan masalah dengan siklus menstruasinya.
“Saya agak bercanda dan berkata, ‘Saya rasa saya akan mati kehabisan darah’, dan itulah hal terakhir yang saya ingat sebelum saya terbangun di dalam ambulans. Hal berikutnya yang saya alami adalah berada di ranjang rumah sakit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Stone mengatakan dirinya berada di semacam ‘ruang tunggu’. Ia mengingat ruangan tersebut tidak memiliki terowongan, hantu, ataupun arwah kerabat yang telah meninggal, yang ada hanya ruangan kosong.
Setelah menyadari dirinya ‘tidak memiliki tubuh’, Stone mengatakan ia menyaksikan saat para dokter memberikan CPR, hingga seorang dokter akhirnya berhasil menyelamatkannya.
Stone mengatakan ia kembali masuk ke tubuhnya melalui pusar, yang ia gambarkan sebagai rasa sakit ‘seperti di neraka’.
Pengalaman tersebut membawa perubahan besar bagi hidup Stone. Kini, ia membagikan pengalamannya dan menawarkan nasihat kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan dalam hidup.
“Saya telah membantu orang lain dengan latar belakang trauma, saya dapat membantu orang lain. Sebelumnya saya seorang pecandu alkohol, saya pulang ke rumah dan minum 12 bir. Sekarang saya tidak bisa menyentuh alkohol sama sekali,” tandasnya.
(ath/suc)