Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) memperkirakan penetrasi internet di wilayah Papua makin meningkat pada 2024 seiring dengan ekspansi jaringan yang digelar operator seluler sepanjang 2024.
Sejalan dengan itu peningkatan literasi digital makin urgen agar infrastruktur yang tersedia dapat dioptimalkan secara optimal dan masyarakat Papua terhindar dari serangan siber.
Ketua Umum Apjii Muhammad Arif mengatakan saat ini asosiasi dan beberapa pemangku kepentingan tengah melakukan survei tahunan mengenai penetrasi internet di Indonesia, termasuk di Papua.
Hasil survei yang akan dirilis ke publik pada Januari 2025, kata Arif, memperlihatkan indikasi peningkatan penetrasi internet di Papua.
“Saya rasa kalau dari trennya akan meningkat penetrasi internet karena ada beberapa penyelenggara penyedia jasa internet (ISP) baru di Papua. Literasi digital menjadi pekerjaan rumah di daerah-daerah yang agak tertinggal seperti di Papua,” kata Arif kepada Bisnis, Selasa (3/12/2024).
Arif menambahkan dalam mendorong literasi digital di Papua, dan wilayah-wilayah lainnya, pemerintah diharapkan menggandeng pihak swasta sehingga upaya membangun literasi digital menjadi makin baik.
Penetrasi internet yang terus berkembang di wilayah Papua, termasuk Papua Barat, lebih cepat dibandingkan dengan literasi digital masyarakat setempat. Masyarakat Papua berpotensi menjadi target empuk bagi para penjahat siber.
Sebelumnya, Laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2023 menempatkan Papua Tengah sebagai kabupaten dengan tingkat literasi digital terendah di Indonesia.
Skor literasi digital di Papua Tengah sebesar 23,3 poin terpaut 53,2 poin dibandingkan dengan Jakarta sebagai pemuncak klasemen (76,6 poin).
Adapun pada 2024, skor literasi digital Papua Tengah merosot 550 basis points (bps) menjadi 17,8. Menempati urutan terbawah bersama Papua Pegunungan yang memiliki skor sama. Sementara itu, wilayah Papua lainnya memiliki skor literasi digital yang lebih baik. Papua Selatan memiliki skor sebesar 28,4 poin, Papua Barat Daya 31,8 poin, dan Papua Barat 32,6 poin.
Skor literasi digital yang rendah ini menjadi tantangan lain, di tengah pembangunan infrastruktur internet di daerah tertinggal yang terus dikebut.
Data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan penetrasi internet di Papua tercata sebesar 63,15% pada 2023, turun dari posisi tahun lalu yang sebesar 68,03 persen.
Jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia timur lainnya seperti Maluku (73,45%), Nusa Tenggara (73,23%) dan Sulawesi (73,59%), penetrasi digital di Papua merupakan yang terendah.