Penemuan Mayat di Bekas Tambang Grabagan Tuban, Ternyata Mantan Kades Menyunyur

Penemuan Mayat di Bekas Tambang Grabagan Tuban, Ternyata Mantan Kades Menyunyur

Tuban (beritajatim.com) – Penemuan mayat di dasar tebing bekas tambang galian C turut Desa Dahor, Dusun Sambungrejo, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban ternyata seorang mantan Kepala Desa (Kades) Menyunyur, Kecamatan Grabagan.

Penemuan mayat itu diketahui oleh warga setempat bernama Sueb saat sedang mencari rumput buat pakan ternak tiba-tiba menyium bau menyengat di area bekas Tambang galian C pada hari Minggu (26/05/2024).

Saat dicari sumber baunya, ternyata ada mayat yang sudah menggelembung tanpa memakai celana tergeletak di rumput-rumput bekas galian Tambang.

Menurut salah satu warga Grabagan, Ibnul bahwa membenarkan terkait dengan penemuan mayat itu merupakan mantan seorang Kades.

“Iya betul mbak, mantan Kades Menyunyur, namanya pak Watono,” terang Ibnul, Senin (27/05/2024).

Sementara itu, Kapolsek Grabagan IPTU Sampir Santoso menjelaskan, awal mula Sueb berangkat untuk mengambil rumput pakan ternak, setelah sampai di lokasi, Sueb mencium bau busuk lalu di telusuri asal dari bau tersebut dan saksi melihat paha manusia.

Karena melihat itu, Sueb langsung melarikan diri dan minta tolong kepada warga sekitar, agar melaporkan kejadian tersebut kepada perangkat desa.

“Posisinya berada di bawah tebing bekas galian C,” terang IPTU Sampir Santoso.

Mantan KBO Satlantas Polres Tuban juga mengungkapkan, kondisi jenazah terlentang dengan kondisi sudah mengeluarkan bau busuk.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis Puskesmas Grabagan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.

“Korban meninggal dunia diduga akibat depresi dan halusinasi, dari keterangan pihak keluarga Jumarsih yang merupakan adik kandung korban,” imbuhnya.

Lanjut, kata Kapolsek Grabagan, pihak keluarga juga menceritakan bahwa korban sebelumnya dalam beberapa hari sudah mengeluh ketakutan kayak di kejar orang terus menerus yakni halusinasi.

“Keluarga korban sudah menerima sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban,” pungkasnya. [ayu/ian]