Pendiri Twitter Jack Dorsey Sebut Adopsi Bitcoin Bakal Tumbuh, Pengamat: 3 Tahun Terakhir Turun

7 November 2023, 6:40

TEMPO.CO, Jakarta – Praktisi yang juga penulis buku investasi Desmond Wira merenspons pernyataan pendiri Twitter Jack Dorsey yang meyakini bahwa adopsi Bitcoin akan terus bertumbuh. Menurut Demond, klaim apa pun boleh saja dikemukakan.Apalagi, kata Desmod, jika Jack Dorsey memiliki perusahaan yang bergerak di bidang kripto, pasti akan memberikan klaim positif. “Posisi menentukan opini, kan. Realitasnya memang transaksi kripto mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir,” ujar Desmond saat dihubungi pada Senin, 6 November 2023.Jack Dorsey, yang juga Chairman Block Inc. mengatakan saat ini sebagian besar negara Barat menggunakan Bitcoin untuk keperluan pembayaran dan investasi. Namun, kata dia, pada dasarnya Bitcoin akan menjadi kebutuhan bagi orang-orang di belahan bumi selatan seperti Kosta Rika, Argentina, termasuk di Nigeria, Kenya di Afrika serta negara-negara lain yang mengalami hiperinflasi.Berbeda dengan Jack Dorsey, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan industri aset keuangan digital atau kripto di Indonesia mengalami dinamika yang menarik. Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi mengatakan jumlah pengguna atau investor naik namun nilai transaksi kripto justru turun. “Aset keuangan digital atau kripto dari data yang ada, jumlah pelanggan yang terdaftar untuk aset kripto masih terus dalam tren peningkatan. Sementara, untuk nilai transaksi aset kripto mengalami tren penurunan,” kata ujar dia saat Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) Bulanan Oktober 2023, Senin, 30 Oktober 2023 lalu.Hingga September 2023, jumlah pelanggan yang terdaftar di aset kripto berjumlah 17,91 juta pelanggan. Sementara nilai transaksi aset kripto di Indonesia tercatat akumulasi sebesar Rp94,4 triliun tahun 2023.Iklan

Berdasarkan data yang dipaparkan Hasan, pertumbuhan jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia ini terus meningkat. Pada akhir 2021, ada sebanyak 11,2 juta orang atau investor, lalu angkanya bertambah menjadi 16,7 juta investor pada akhir 2022 lalu. Sementara nilai transaksi kripto pada 2021 mencapai angka yang cukup tinggi sebesar Rp 859,4 triliun. Namun, pada 2022 nilai transaksi tersebut menurun drastis menjadi Rp 306,4 triliun. “Penurunan ini kita harapkan juga cerminan dari semakin memahaminya (masyarakat) akan profil risiko dari aset kripto ini di kalangan para investor yang bertransaksi di aset kripto,” ujar Hasan.MOH KHORY ALFARIZI | ANTARAPilihan Editor: Aset Kripto Diprediksi Kembali Prospektif jika Kebijakan The Fed Lebih Melonggar

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi